Selasa, 7 Oktober 2025

Skandal Seks Para Biksu yang Gemparkan Thailand dan Temuan 80.000 Video Hot Disertai Pemerasan

Kasus ini menarik perhatian karena biksu yang merupakan pendeta bagi umat Buddha sangat dihormati di Thailand.

|
Editor: Hasanudin Aco
Facebook
SKANDAL SEKS THAILAND - Skandal seks para biksu itu terbongkar berawal dari seorang perempuan bernama Wilawan Amsawat (35 tahun). 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK -  Thailand diguncang skandal seks besar-besaran.

Disebut demikian karena skandal ini  melibatkan sejumlah biksu senior dan seorang perempuan cantik.

Kasus ini menarik perhatian karena biksu yang merupakan pendeta bagi umat Buddha sangat dihormati di negara itu.

Lebih dari  90 persen penduduk Thailand menganut agama Buddha, kasus ini menggerus kepercayaan publik kepada para biksu.

Skandal seks itu terbongkar berawal dari seorang perempuan bernama Wilawan Amsawat (35 tahun).

Wilawan
Wilawan Amsawat (The Guardian)

Dia dituduh melakukan hubungan seksual dengan belasan biksu muda dan biksu senior lalu memeras mereka.

Total uang yang diduga diterima selama tiga tahun dari hasil pemerasan mencapai 385 juta baht (sekitar Rp 193 miliar).

Polisi telah menemukan ribuan foto dan video porno darinya, sekitar 80.000 koleksi, yang digunakannya untuk memeras para biksu itu.

Para biksu ini telah diusir dari agama Buddha

Polisi telah menangkap Wilawan.

Menurut Biro Investigasi Pusat Kepolisian Kerajaan Thailand, sembilan biksu terkemuka dan biksu senior dari berbagai wihara telah dikeluarkan dari agama Buddha akibat kasus ini.

Siapakah Vilawan Amsawat?

Wilawan Amsawat adalah seorang perempuan berusia 35 tahun.

Ia ditangkap di rumah mewahnya di Nonthaburi, dekat Bangkok. 

Ia menghadapi tuduhan pemerasan, pencucian uang, dan kepemilikan barang curian.

Polisi mengatakan ia telah berhubungan seks dengan setidaknya dengan belasan biksu.

Baca berita selengkapnya :  Sosok Wilawan, Bongkar Skandal Seks Para Biksu yang Gemparkan Thailand, Ngaku Ditiduri Belasan Biksu

Wilawan
Wilawan (Bangkok Post)

Video hubungan intim dengan biksu Buddha ditemukan.

Ketika polisi menyita ponselnya, mereka menemukan pesan dan video pribadi yang diduga menunjukkan ia berhubungan intim dengan biksu Buddha.

Penyelidikan juga mengungkapkan bahwa ia telah menghabiskan sebagian besar uang hasil pemerasan untuk perjudian daring.

Perjudian daring ilegal di Thailand

Biksu itu menghadiahkan mobil kepada Vilavan.

Menurut The Times, beberapa biksu telah mengakui bahwa mereka memiliki hubungan dengan Wilavan. 

Dilaporkan bahwa Wilavan biasa menghubungi para biksu tersebut melalui media sosial.

Seorang biksu mengklaim bahwa Wilavan memiliki hubungan jangka panjang dengan Wilavan dan Wilavan juga memberinya mobil.

Namun, ketika biksu tersebut mengetahui bahwa Wilavan juga berkencan dengan biksu lain, mereka bertengkar dan kemudian wanita itu mulai meminta uang darinya. 

80.000 berkas pornografi

Menurut laporan BBC, polisi yakin Vilawan telah meraup sekitar 385 juta baht (sekitar Rp 193 miliar) dalam tiga tahun terakhir.

Polisi telah menemukan lebih dari 80 ribu foto dan video dari rumahnya, yang menunjukkan ia terlibat dalam tindakan seksual dengan beberapa biksu Buddha.

Ia menggunakan foto dan video ini untuk pemerasan.

Klaim Wilavan - seorang biksu melahirkan seorang anak

Menurut laporan Daily Star, Wilawan mengklaim bahwa ia juga memiliki seorang anak, yang ia lahirkan dari seorang biksu. 

Polisi mengatakan bahwa kasus ini terungkap pada pertengahan Juni ketika seorang biksu dari sebuah kuil besar di Bangkok tiba-tiba meninggalkan biara.

Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan pemerasan yang dilakukan oleh seorang perempuan.

Dilaporkan bahwa biksu kepala kuil Wat Trithotsathep tiba-tiba menghilang.

Polisi mengatakan bahwa ia melarikan diri untuk menghindari pemerasan perempuan tersebut, dan kini perempuan tersebut mengklaim bahwa biksu yang sama adalah ayah dari anaknya.

Menurut The Times, sembilan biksu telah diusir dari agama Buddha dalam kasus ini dan dua lainnya masih melarikan diri.

Sebuah komite di Parlemen Thailand telah mengusulkan agar undang-undang diubah agar kasus-kasus juga dapat didaftarkan terhadap perempuan yang melakukan hubungan seksual dengan biksu.

Usulan ini telah memicu kemarahan publik, karena mereka percaya bahwa laki-laki harus bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. 

Bangkok Post menulis, "Skandal ini menunjukkan adanya sistem kebohongan dan kemunafikan di antara para biksu terkemuka. Banyaknya kasus yang terungkap menunjukkan bahwa ini bukan insiden tunggal, melainkan umum terjadi di dalam wihara." 

"Perempuan telah lama dianggap sebagai 'musuh' bagi kemurnian spiritual para biksu. Di dinding beberapa wihara, mereka digambarkan sebagai ular. Inilah alasan mengapa hingga saat ini perempuan tidak diizinkan menjadi biarawati, dan kini ketika degradasi moral para pemimpin agama menjadi sorotan publik, perempuanlah yang disalahkan, dan para biksu digambarkan sebagai korban." 

Lebih dari 90 persen penduduk Thailand menganut agama Buddha, dan setiap saat terdapat sekitar 200.000 biksu dan 85.000 calon biksu di negara ini.

Thailand telah dirundung skandal yang melibatkan biksu, seringkali berupa penipuan seksual atau keuangan.

Skandal-skandal ini umum terjadi dan terjadi di dalam Sangha Buddha.

Namun, kasus ini dianggap istimewa karena melibatkan biksu-biksu berpangkat sangat tinggi.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved