Perbandingan 3 Pesawat Tempur Terbaik Dunia: Su-57 Rusia, F-35 Amerika Serikat, J-20 China
Inilah perbandingan 3 jet tempur terbaik dunia: Sukhoi Su-57 Felon, Lockheed Martin F-35 Lightning II, dan Chengdu J-20 Mighty Dragon.
TRIBUNNEWS.COM – AeroTime, media berita penerbangan terkemuka, merilis daftar 10 pesawat tempur terbaik di dunia tahun 2025.
Penilaian tersebut dibuat dengan berbagai pertimbangan, mengingat setiap pesawat tempur dirancang untuk misi dan peran yang berbeda, yang sering kali mengorbankan satu fitur demi menguatkan fitur lainnya.
Tiga dari 10 pesawat tempur terbaik versi AeroTime adalah Sukhoi Su-57 Felon, Lockheed Martin F-35 Lightning II, dan Chengdu J-20 Mighty Dragon.
Menariknya, ketiga jet tempur tersebut dikembangkan oleh tiga kekuatan besar dunia: Rusia (Sukhoi), Amerika Serikat (Lockheed Martin), dan China (Chengdu).
Bagaimana perbandingan ketiga pesawat ini?
Berikut ulasan lengkap mengenai Su-57 Felon, F-35 Lightning II, dan J-20 Mighty Dragon serta alasan mengapa mereka dianggap sebagai jet tempur terbaik dunia saat ini.
1. Sukhoi Su-57

AeroTime menyebut Su-57 Felon dari Rusia sebagai "jet tempur paling lincah di dunia."
Dikutip dari aviationa2z.com, Su-57 Felon dikembangkan sebagai respons Rusia terhadap kebutuhan pesawat tempur generasi kelima.
Yang membedakan Su-57 dari desain siluman Barat adalah pendekatannya yang menekankan "siluman fungsional," yakni keseimbangan antara kemampuan menghindari deteksi dan performa aerodinamis.
Rangka pesawat dirancang dengan tepi, depan, dan belakang yang dibentuk secara presisi, menggunakan material penyerap radar, serta dilengkapi kompartemen senjata internal.
Su-57 mampu mencapai kecepatan Mach 2 (sekitar 2.470 km/jam).
Baca juga: Berapa Banyak SU-27, SU-30, dan SU-35 yang Dimiliki Rusia?
Dengan biaya per unit berkisar antara USD 40–50 juta, Su-57 merupakan upaya Rusia untuk mempertahankan kekuatan udaranya di tengah keterbatasan ekonomi.
Setelah menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangannya, pesawat ini dinyatakan mencapai kemampuan operasional awal pada 2020, dengan setidaknya 10 unit telah dikirim dan lebih dari 70 unit direncanakan.
2. Lockheed Martin F-35 Lightning II
AeroTime menyebut F-35 Lightning II dari Amerika Serikat sebagai "pesawat multiperan paling mumpuni di dunia."
Dilansir aviationa2z.com, F-35 merupakan program jet tempur paling ambisius di abad ke-21.
Keunggulannya tidak hanya terletak pada kemampuannya, tetapi juga pada skalanya yang sangat besar serta partisipasi internasional yang luas.
F-35 ditenagai oleh mesin Pratt & Whitney F135. yakni mesin jet tempur terkuat yang pernah dikembangkan.
F-35 mampu terbang dengan kecepatan Mach 1,6 (sekitar 1.975 km/jam).
Meskipun sering dikritik karena harga per unit yang tinggi, yakni sekitar USD 85 juta (2–3 kali lebih mahal dibanding Su-57), biayanya telah menurun berkat skala produksi massal dan kematangan program.
Lebih dari 1.000 unit F-35 telah dikirim ke 17 negara, termasuk Australia, Israel, Jepang, Korea Selatan, serta sejumlah negara anggota NATO.
Produksi totalnya direncanakan melampaui 3.000 unit.
F-35 menjadi simbol standarisasi teknologi generasi kelima di kalangan angkatan udara Barat dan sekutunya.
Walau tak ada pesawat tempur yang sempurna untuk semua misi, fleksibilitas, penyebaran luas, serta pengembangan berkelanjutan menjadikan F-35 sebagai salah satu jet tempur paling dominan di dunia pada 2025.
3. Chengdu J-20 Mighty Dragon

AeroTime menyebut J-20 Mighty Dragon dari China sebagai "jet multiperan dengan kemampuan siluman dan persenjataan lengkap."
Dilansir aviationa2z.com, J-20 mencerminkan kemajuan China dalam pengembangan teknologi pesawat tempur canggih.
Berbeda dari F-35 yang menekankan siluman menyeluruh, J-20 mengadopsi pendekatan siluman terbatas, dengan fokus pada aspek frontal agar dapat menembus pertahanan udara musuh dari jarak jauh.
Awalnya menggunakan mesin turunan AL-31 buatan Rusia, versi terbaru J-20 kini mengandalkan mesin WS-10C buatan dalam negeri, sedangkan mesin WS-15 dengan kemampuan supercruise sedang dikembangkan.
Jet ini mampu mencapai kecepatan Mach 2 (sekitar 2.470 km/jam).
Dengan lebih dari 200 unit yang sudah aktif dan terus dikembangkan melalui berbagai varian, J-20 yang diperkirakan bernilai USD 100 juta menjadi simbol keseriusan China dalam menantang dominasi udara Amerika di kawasan Pasifik Barat.
Bagaimana dengan Jet Tempur Indonesia?
Menurut situs World Directory of Modern Military Aircraft (WDMMA) 2025, Indonesia mengoperasikan sejumlah jet tempur dari berbagai negara, seperti F-16C/D dari AS, Hawk 209 dari Inggris, dan Su-27SKM dari Rusia.
Dari semuanya, F-16C/D menjadi yang terbanyak, yakni sebanyak 23 unit.
F-16 Fighting Falcon merupakan jet tempur generasi keempat yang berjaya di era Perang Dingin.
Jet ini sejajar dengan MiG-29, Su-27, F/A-18, F-15, dan Mirage-2000, menurut Fighterworld.
5 Generasi Jet Tempur
Konsep generasi jet tempur pertama kali diperkenalkan pada 1990-an untuk mengklasifikasikan lompatan teknologi yang tidak bisa lagi diakomodasi melalui peningkatan pada model yang sudah ada.
Berikut klasifikasinya, menurut Fighterworld.
- Generasi pertama (subsonik): pertengahan 1940-an hingga pertengahan 1950-an
- Generasi kedua: pertengahan 1950-an hingga awal 1960-an
- Generasi ketiga: awal 1960-an hingga 1970-an
- Generasi keempat: 1970 hingga akhir 1980-an
- Generasi 4.5 (empat setengah): akhir 1980-an hingga 1990-an
- Generasi kelima: 2005 hingga sekarang
Indonesia Memasuki Era Jet Tempur Generasi 4.5
Untuk memperkuat armada udaranya, Indonesia memilih pesawat Dassault Rafale, jet tempur generasi 4.5 buatan Prancis.
Dalam siaran pers Kementerian Pertahanan RI tanggal 9 Januari 2024, Indonesia akan mengakuisisi 42 unit Rafale.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah menandatangani kontrak pengadaan tahap pertama pada September 2022 untuk enam unit, dan tahap kedua pada Agustus 2023 untuk 18 unit.
Dengan kontrak tahap ketiga, Dassault Aviation akan segera memproduksi tambahan 18 unit guna melengkapi total 42 pesawat.
Rafale merupakan pesawat tempur omnirole canggih yang digunakan oleh negara-negara anggota NATO.
Jet ini mampu menjalankan berbagai misi, seperti superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan strategis (in-depth attack), pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Kelebihan lain dari Rafale adalah kompatibilitasnya dengan beragam jenis persenjataan, seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh Beyond Visual Range (BVR) METEOR dan MICA, rudal stand-off SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom konvensional, serta meriam internal NEXTER 30M791 kaliber 30 mm yang mampu menembakkan hingga 2.500 peluru per menit.
Pesawat Rafale pertama dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Sumber: TribunSolo.com
pesawat tempur
Su-57 Felon
Sukhoi
Rusia
F-35 Lightning II
Lockheed Martin
Amerika Serikat
J-20 Mighty Dragon
Chengdu
China
Hasil Badminton China Masters 2025: Skor Afrika Warnai Kegagalan Alwi Farhan ke 16 Besar |
![]() |
---|
Hasil Badminton China Masters 2025: Jafar/Felisha Mode Sangar, Pulangkan Utusan Jepang |
![]() |
---|
Bunuh Charlie Kirk, Tyler Robinson Dituntut Hukuman Mati oleh JPU Utah County |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
![]() |
---|
Jadwal Badminton Hari Ini: Ada China Masters 2025, Dejan/Bernadine di Indonesia Masters 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.