Konflik Iran Vs Israel
Bantah Donald Trump, Iran: Kami Belum Minta Pertemuan dengan Pejabat AS
Iran membantah klaim Presiden AS Donald Trump dan mengonfirmasi bahwa Iran belum meminta pertemuan dengan pejabat AS soal perundingan nuklir.
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mengatakan Iran belum meminta pertemuan apa pun dengan pejabat Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan perundingan nuklir.
Pernyataan tersebut membantah Presiden AS Donald Trump yang mengatakan pejabat Iran meminta pertemuan dengan pejabat AS.
"Kami belum mengajukan permintaan apa pun kepada pihak AS terkait pertemuan," kata Esmail Baghaei dalam pernyataan yang dimuat kantor berita pemerintah Tasnim, Selasa (8/7/2025).
Trump mengatakan pada hari Senin bahwa Washington akan mengadakan pembicaraan nuklir dengan Iran.
"Kami telah menjadwalkan pembicaraan dengan Iran, dan mereka ingin berbicara," kata Trump kepada wartawan bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Senin (7/7/2025).
Sebelumnya pada 22 Juni 2025, pesawat pengebom B-2 Spirit milik AS menjatuhkan 14 bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), yang juga dikenal sebagai penghancur bunker, di tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Fordow dan Natanz.
Serangan AS bertujuan untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman oleh AS dan sekutunya, Israel.
Putaran keenam pembicaraan mengenai pembatasan program nuklir antara AS dan Iran dijadwalkan pada tanggal 15 Juni, tetapi Israel melancarkan serangan udara terhadap lokasi militer, nuklir, dan sipil Iran pada tanggal 13 Juni.
Perang 12 hari antara Israel dan Iran berakhir dengan gencatan senjata yang disponsori AS yang mulai berlaku pada 24 Juni.
Setelah serangan tersebut, Donald Trump mengatakan pejabat Iran ingin bertemu dengan pejabat AS untuk membahas pembicaraan tersebut.
Steve Witkoff, utusan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, mengatakan dia akan bertemu dengan diplomat Iran dalam minggu depan atau lebih, seperti diberitakan Anadolu Agency.
Baca juga: Pemindahan Warga Gaza, Iran hingga Nobel Perdamaian, Isi Obrolan Trump dan Netanyahu di Gedung Putih
Sebelumnya, Trump pada masa jabatan pertamanya, menarik AS dari Kesepakatan Nuklir Iran (JCPOA) yang ditandatangani oleh AS, Iran dan sejumlah negara lain, dengan imbalan pengurangan sanksi terhadap Iran.
Setelah penarikan AS pada tahun 2018 itu, Trump yang kembali menjabat pada tahun ini meminta Iran untuk menandatangani kesepakatan yang baru.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.