Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Soal Ambil Alih Gaza, Trump Berdalih Ingin Warga Gaza Aman: Mereka Telah Melalui Neraka

Presiden AS Trump mengatakan ia hanya ingin warga Gaza aman ketika ditanya wartawan mengenai ambisi AS mengambil alih Jalur Gaza.

YouTube The White House
TRUMP TEMUI WARTAWAN - Tangkapan layar tayangan YouTube The White House, diambil pada Jumat (4/7/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara kepada wartawan di Pangkalan Gabungan Andrews, Kamis (3/7/2025). Trump mengatakan ia ingin warga Gaza aman ketika ditanya tentang ambisi AS mengambil alih Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan ia ingin warga Palestina di Jalur Gaza aman setelah melalui "neraka".

"Yang terpenting, saya ingin warga Gaza aman," kata Trump kepada wartawan, saat ditanya apakah ia masih ingin AS mengambil alih Jalur Gaza.

"Saya ingin melihat keamanan bagi warga Gaza. Mereka telah melalui neraka," tambahnya dalam wawancara di Pangkalan Gabungan Andrews, Kamis (3/7/2025).

Pada Februari lalu, Trump mengajukan usulan agar AS mengambil alih Jalur Gaza.

Usulan tersebut ditolak oleh negara di seluruh dunia, namun Trump terus menekankan itu diperlukan untuk menjamin keamanan di kawasan.

Usulan Trump saat itu mendapat dukungan dari sekutunya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pada awal minggu ini, Trump berharap gencatan senjata di Jalur Gaza segera tercapai setelah ia mengajukan usulan gencatan senjata 60 hari.

Ia mengatakan Israel menerima usulan tersebut dan berharap Hamas juga menerimanya.

Menanggapi usulan tersebut, Hamas menegaskan pihaknya hanya menginginkan proposal yang mengarah pada gencatan senjata permanen.

Pada hari Kamis, Hamas mengatakan pihaknya sedang mengkaji usulan tersebut.

Netanyahu berulang kali mengatakan, serangan Israel di Jalur Gaza bertujuan menghancurkan Hamas dan menuntut pelucutan senjata Hamas, sebuah usulan yang ditolak oleh Hamas.

Baca juga: Hamas Sambut Proposal Baru AS, Sepakat Tak Gelar Selebrasi Pembebasan Sandera

"Para mediator dan AS akan memberikan jaminan tentang perundingan untuk mengakhiri perang, tetapi Israel tidak berkomitmen untuk mengakhiri perang sebagai bagian dari proposal ini," kata seorang pejabat Israel kepada The Times of Israel.

Proposal tersebut berisi jaminan dari mediator Israel dan Hamas tidak akan melanjutkan pertempuran selama negosiasi untuk mengakhiri perang masih berlangsung.

Hamas diperkirakan akan menyampaikan tanggapannya pada hari Jumat (4/7/2025), menurut laporan Asharq.

Sebelumnya, Trump mengatakan ia akan membahas Gaza dan Iran dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel di Washington pada 7 Juli mendatang.

Sementara itu, Israel masih melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, menewaskan setidaknya 57.100 warga Palestina dan melukai lebih dari 135.173 orang.

Pada hari Kamis (3/7/2025), Israel melanjutkan pemboman di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 100 warga Palestina, termasuk para pencari bantuan, seperti diberitakan Anadolu Agency.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved