Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Yakin Gencatan Senjata Gaza Bisa Tercapai Minggu Depan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Jumat (27/6/2025) menyatakan keyakinannya bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan segera tercapai. 

YouTube CNBC
DONALD TRUMP - Tayangan pada Selasa (24/6/2025) menunjukkan Presiden AS, Donald Trump sangat marah kepada Israel setelah negara Zionis itu melakukan serangan ke Ibu Kota Iran, Teheran di tengah gencatan senjata. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Jumat (27/6/2025) menyatakan keyakinannya bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan segera tercapai.  

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Jumat (27/6/2025) menyatakan keyakinannya bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan segera tercapai. 

Dalam pernyataan kepada wartawan di Ruang Oval, Trump mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mungkin dapat tercapai dalam waktu dekat.

“Saya kira sudah dekat,” ujar Trump ketika ditanya seberapa jauh pembicaraan telah berkembang, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Ia memperkirakan bahwa gencatan senjata mungkin akan terjadi pada minggu depan.

 “Saya baru saja berbicara dengan beberapa orang yang terlibat... Kami pikir dalam minggu depan kita akan mencapai gencatan senjata," katanya.

Ia menyebut situasi di Gaza sebagai “mengerikan” dan mendesak adanya penyelesaian segera.

Namun, menurut laporan media Timur Tengah Al-Araby Al-Jadeed, upaya mediasi AS menghadapi hambatan serius. 

Seorang sumber AS yang terlibat dalam proses mengatakan bahwa pembicaraan masih menemui jalan buntu, terutama karena penolakan Hamas terhadap usulan terakhir yang diajukan oleh utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dikutip dari The New Arab.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga tetap kukuh menolak setiap proposal yang mencantumkan frasa 'mengakhiri perang'.

Meski mengalami kemajuan, Trump disebut hanya bersedia menjamin satu hal: bahwa gencatan senjata akan berlangsung penuh selama 60 hari, sebagaimana diatur dalam proposal Witkoff. 

Usulan tersebut mencakup 13 klausul, namun amandemen yang mungkin dilakukan hanya akan menyentuh frasa tertentu tanpa mengubah substansi keseluruhan.

Baca juga: Israel Bombardir Tenda Tewaskan 78 Pengungsi Gaza, Keruk Tanah Selamatkan yang Terkubur Hidup-hidup

Isu utama yang menjadi kekhawatiran Hamas adalah bahwa Israel bisa memperoleh separuh dari jumlah tawanan tanpa memberikan konsesi berarti seperti komitmen untuk mengakhiri perang. 

Dalam rancangan kesepakatan, delapan tawanan akan dibebaskan pada hari pertama, dan dua lainnya pada hari ke-50. Hamas masih mempertimbangkan usulan ini.

Sumber tersebut juga mengungkap bahwa Netanyahu tidak bisa secara politik menerima klausul “mengakhiri perang” karena akan mengancam kelangsungan pemerintahannya. 

Dalam pembicaraannya dengan Witkoff, Netanyahu dikabarkan menyatakan bahwa menerima frasa tersebut akan membuat koalisi pemerintahannya runtuh.

Trump sebelumnya, pada hari Rabu, juga mengungkapkan optimisme tentang perkembangan di Gaza saat berbicara menjelang KTT NATO di Belanda. 

Ia menyebut laporan dari utusan khususnya, Steve Witkoff, yang mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah “sangat dekat.”

Optimisme itu diperkuat oleh gencatan senjata antara Israel dan Iran pada hari Selasa yang mengakhiri perang 12 hari mereka. 

Trump dan Netanyahu berharap bahwa selesainya konflik dengan Iran dapat membuka jalan untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.

Perdana Menteri Israel sendiri kini menghadapi tekanan kuat, baik dari dalam maupun luar negeri. 

Oposisi politik, keluarga para tawanan yang masih ditahan di Gaza, bahkan anggota koalisi pemerintah, semuanya menyerukan diakhirinya perang yang berkepanjangan.

Sementara itu, mediator utama Qatar pada hari Selasa mengumumkan dimulainya dorongan baru untuk mencapai gencatan senjata

Saat itu, Hamas juga membenarkan bahwa komunikasi dengan para mediator dari Mesir dan Qatar meningkat dalam beberapa hari terakhir.

“Komunikasi kami tidak pernah berhenti, dan dalam beberapa jam terakhir bahkan menjadi lebih intensif,” ujar juru bicara Hamas, Taher al-Nunu. 

Namun, ia menegaskan bahwa belum ada usulan baru yang diajukan kepada Hamas sejauh ini.

Di tengah perundingan, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. 

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak 27 Mei, setidaknya 549 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.000 luka-luka akibat tembakan Israel di dekat pusat bantuan dan distribusi makanan PBB.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel yang terus berlanjut telah menewaskan lebih dari 56.300 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved