Senin, 6 Oktober 2025

Viral di Brasil Pendaki Juliana Marins Tewas di Gunung Rinjani, Presidennya Sampai Ikut Bersuara

Tragedi yang menimpa Juliana Marins, wisatawan asal Brasil, ini ramai diberitakan di media  internasional terutama di  Brasil.

|
Editor: Hasanudin Aco
Instagram
DITEMUKAN TEWAS - Juliana Marins, pendaki asal Brasil berusia 26 tahun yang jatuh ke jurang sedalam ratusan meter di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (21/6/2025). Juliana ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa 

TRIBUNNEWS.COM, BRASIL - Duka mendalam dirasakan rakyat Brasil setelah satu warganya tewas saat mendaki di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tragedi yang menimpa Juliana Marins, wisatawan asal Brasil, ini ramai diberitakan di media  internasional terutama di  Brasil.

Peristiwa ini menjadi perhatian luas di Brasil.

Jutaan warga mengikuti perkembangan pencarian lewat media sosial.

Dukungan moral dan doa mengalir deras untuk korban dan keluarganya. 

Bahkan banyak warganet Brasil ikut bersuara di instagram Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Brasil Ikut Bersuara

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva turut menyampaikan belasungkawa dan solidaritas kepada keluarga korban atas tewasnya Juliana Marins.

Presiden Lula mengatakan dirinya sangat berduka atas wafatnya Juliana yang terjadi saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia.

“Saya menerima dengan sangat sedih kabar meninggalnya Juliana Marins setelah jatuh saat mendaki Gunung Rinjani. Layanan diplomatik dan konsuler kami di Indonesia akan terus memberikan seluruh dukungan kepada keluarganya dalam masa penuh duka ini,” ujar Presiden Lula melalui akun X, Selasa (24/6/2025).

Ia juga menambahkan bahwa seluruh rakyat Brasil merasakan kesedihan yang sama. 

“Saya ingin menyampaikan solidaritas saya kepada keluarganya—solidaritas yang, saya yakin, juga datang dari seluruh rakyat Brasil. Semoga Tuhan menguatkan hati mereka,” tulisnya.

Sementara itu, Senator Brasil, Zenaide Maia, turut menyampaikan rasa belasungkawanya.

“Saya menerima dengan sangat sedih kabar meninggalnya Juliana Marins, pemudi Brasil berusia 26 tahun, yang kehilangan nyawanya secara tragis setelah jatuh ke kawah Gunung Rinjani di Indonesia,” ucap Zenaide.

Disorot Banyak Media Asing

Media asing dan nasional di Brasil terus menyiarkan kabar soal Juliana Marins.

Sejumlah media internasional seperti Newsweek, BBC, The New York Post, The Times, News.com.au, El País hingga People.com menurunkan berita ini.

Umumnya memuat laporan mendalam tentang pencarian, kondisi geografis Gunung Rinjani, hingga peran pemerintah Brasil dalam upaya evakuasi.

Media Inggris The Times menurunkan laporan berjudul "Body found in hunt for tourist on active Indonesian volcano (Ditemukan Jenazah dalam Pencarian Wisatawan di Gunung Berapi Aktif di Indonesia)".

Sementara New York Post mengangkat tajuk "Brazilian hiker found dead in Indonesia four days after falling into active volcano — despite frantic rescue attempts (Pendaki asal Brasil ditemukan tewas di Indonesia empat hari setelah terjatuh ke kawah gunung berapi aktif — meskipun upaya penyelamatan telah dilakukan secara intensif)." 

Dalam laporannya, kedua media menyoroti skala pencarian besar-besaran yang melibatkan lebih dari 50 personel SAR.

Dari Spanyol, El País menyoroti dimensi diplomatik tragedi ini lewat judul “Localizada muerta la turista brasileña accidentada en un volcán de Indonesia (Ditemukan tewas, turis Brasil yang mengalami kecelakaan di gunung berapi Indonesia).” 

Media tersebut menampilkan pernyataan resmi dari Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, yang menyampaikan duka mendalam dan komitmen bantuan pemerintah bagi keluarga korban.

“Layanan diplomatik dan konsuler kami di Indonesia akan terus memberikan seluruh dukungan kepada keluarganya dalam masa penuh duka ini,” tulis Presiden Brasil dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, media Australia News.com.au menurunkan berita dengan tajuk “Tragic update after woman falls into volcano (Kabar tragis setelah seorang wanita terjatuh ke dalam kawah gunung berapi),”.

Media itu menjelaskan bahwa medan terjal dan cuaca ekstrem menjadi tantangan utama selama pencarian.

Media Brasil sendiri juga secara aktif mengabarkan perkembangan tragedi ini, mulai dari kronologi pendakian, kesaksian saksi, hingga dugaan adanya miskomunikasi awal terkait status korban. 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved