Konflik Iran Vs Israel
Israel: Kami Bunuh Komandan Hamas dari Pasukan Quds IRGC di Iran
Israel mengklaim telah membunuh Komandan Palestina dari Pasukan Quds Iran yang merupakan bagian dari Garda Revolusi Iran (IRGC).
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz mengumumkan pembunuhan Mohammad Saeed Izadi, komandan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dari Pasukan Quds yang merupakan bagian dari Garda Revolusi Islam (IRGC).
"Pasukan Israel telah melenyapkan Saeed Izadi, yang dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dalam bulan-bulan menjelang kampanye melawan Iran, memimpin rencana untuk menghancurkan Israel melalui serangan darat dari beberapa lokasi secara bersamaan," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (21/6/2025).
"Saeed Izadi adalah panglima tertinggi Garda Revolusi Iran yang berhubungan dengan Hamas di Gaza dan gerakan Jihad Islam, mendanai dan mempersenjatai mereka dalam persiapan untuk 7 Oktober," klaimnya.
Selain itu, Israel juga mengklaim telah membunuh Behnam Shahriyari, Komandan Unit Transfer Senjata Pasukan Quds.
Katz juga menjelaskan bahwa pembunuhan itu terjadi di sebuah apartemen di kota Qom.
Sebelumnya, militer Israel mengumumkan bahwa mereka membunuh Amin Por Jodakhi, komandan unit pesawat nirawak kedua Garda Revolusi Iran.
Militer menambahkan bahwa komandan tersebut bertanggung jawab untuk mengoordinasikan ratusan peluncuran pesawat nirawak ke Israel dari wilayah Ahvaz di Iran barat daya.
"Setelah pembunuhan Tahar Por, komandan markas besar pesawat tak berawak, pada tanggal 13 Juni (2025), Jodakhi mengambil peran utama dalam kegiatan Garda Revolusi," tambahnya.
Sebelumnya, Israel memulai serangannya terhadap Iran pada Jumat, 13 Juni 2025.
Setelah serangan tersebut, Israel mengklaim telah membunuh sekitar 30 komandan militer senior Iran, menurut seorang pejabat Israel dua hari lalu.
Mereka yang terbunuh termasuk Kepala Staf Mayor Jenderal Mohammad Bagheri; Hossein Salami, komandan Korps Garda Revolusi Iran sejak 2019; Gholam Ali Rashid, komandan markas militer Khatam al-Anbia; Amir Ali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara IRGC; Brigadir Jenderal Taher Pour, komandan unit pesawat nirawak Angkatan Udara IRGC; Brigadir Jenderal Davoud Sheikhian, komandan komando udara Angkatan Udara IRGC; dan Mayor Jenderal Mehdi Rabbani, wakil kepala staf operasi di angkatan darat Iran, yang tewas bersama istri dan anak-anaknya.
Baca juga: Disusun 8 Bulan Lalu, Operasi Narnia Israel yang Membunuh 9 Ilmuwan Nuklir Iran
Serangan itu juga menewaskan sekitar 14 ilmuwan nuklir melalui serangan udara tepat sasaran di rumah mereka atau bom mobil di Teheran, seperti diberitakan Al Arabiya.
Iran menanggapi dengan meluncurkan ratusan pesawat tak berawak dan rudal balistik ke Israel.
Aksi saling serang masih berlanjut, menambah korban jiwa di Iran menjadi lebih dari 639 dan melukai lebih dari 1.329 lainnya, menurut laporan pada 19 Juni 2025, dikutip dari Anadolu Agency.
Sementara itu, dalam data terakhir, Israel melaporkan 24 orang tewas dan lebih dari 800 orang terluka dalam serangan balasan Iran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.