Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Pengamat Militer: Tak Ada Gunanya Negosiasi Nuklir Iran, Korban Israel Bertambah, Ancaman Araghchi

Hamidreza Gholamzadeh mengatakan Iran tidak lagi melihat diplomasi sebagai jalan perdamaian setelah serangan Israel beberapa hari lalu

Via Jerussalem Post
ISRAEL SERANG IRAN - Serangan yang dilaporkan oleh IDF di Iran pada 13 Juni 2025. /Foto tangkapan layar X. Hamidreza Gholamzadeh mengatakan Iran tidak lagi melihat diplomasi sebagai jalan perdamaian setelah serangan Israel beberapa hari lalu 

TRIBUNNEWS.COM - Analis yang berbasis di Teheran, Hamidreza Gholamzadeh mengatakan Iran tidak lagi melihat diplomasi sebagai jalan perdamaian setelah serangan Israel beberapa hari lalu.

Berbicara kepada Al Jazeeera, ia mengatakan pembicaraan dengan AS baru-baru ini dimaksudkan untuk mencegah konflik dan membantu Iran mendapatkan keuntungan dari pencabutan sanksi.

“Namun, hal itu tidak berjalan sesuai rencana,” kata Gholamzadeh, direktur lembaga pemikir DiploHouse.

Ia menambahkan bahwa aliansi AS-Israel telah merusak diplomasi yang, katanya, “telah gagal”.

“Saya tidak yakin negosiasi tersebut dapat dilanjutkan, setidaknya dalam waktu dekat,” kata Gholamzadeh.

“Dengan posisi yang diambil Amerika sejauh ini, terbukti bahwa negosiasi merupakan bagian dari strategi dengan Israel … mereka telah bekerja sama.”

Jadi Bumerang

Hamid Gholamzadeh, mengatakan serangan Israel terhadap energi Iran dan lokasi lainnya telah gagal menciptakan keresahan warga dan justru menyatukan penduduk Iran.

“[Netanyahu] telah melakukan kebaikan besar bagi Iran… Hasil dari serangan tersebut adalah persatuan yang signifikan di antara warga Iran,” kata Gholamzadeh kepada Al Jazeera, menekankan bahwa suasana di dalam negeri masih menantang.

“Semua orang mengatakan ini bukan tentang Republik Islam, ini bukan tentang pemerintah, ini bukan tentang kaum reformis… Ini hanya tentang Iran secara keseluruhan.”

Gholamzadeh mencatat, warga Iran telah mengalami banyak tantangan selama lima dekade terakhir.

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Peringatkan Iran soal Akal Bulus Israel dengan Menyeret AS ke Perang

“Mereka mengalami delapan tahun perang Saddam Hussein melawan Iran, dan pada saat itu kesejahteraan rakyatnya. Situasi negara itu benar-benar berbeda dari sekarang. Keadaannya jauh lebih lemah pada saat itu. Sekarang benar-benar berbeda.”

Korban Israel Bertambah

Diberitakan CNN, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan semalam oleh Iran telah meningkat menjadi 13 orang, termasuk tiga anak di bawah umur, kata pemerintah Israel pada hari Minggu (15/6/2025).

Pemerintah mengatakan, sedikitnya 380 orang terluka, sembilan di antaranya dalam kondisi serius.

Pemerintah menambahkan, lebih dari 200 peluncuran roket dilaporkan semalam, dengan 22 lokasi dampak teridentifikasi.

Iran Tak Ingin Konflik Meluas, Tapi?

Masih dari lama CNN, Menteri luar negeri Iran mengatakan Teheran tidak ingin konflik dengan Israel meluas menjadi perang regional yang lebih luas “kecuali jika dipaksakan kepada kami.”

Abbas Araghchi menambahkan bahwa negaranya siap untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan AS, namun serangan Israel pada hari Jumat telah mengganggu perundingan tersebut dan menunjukkan "penentangan Israel terhadap segala bentuk perundingan."

"Jelas sekali bahwa rezim Israel tidak menginginkan kesepakatan apa pun terkait isu nuklir; tidak menginginkan perundingan, dan tidak menginginkan diplomasi," kata Araghchi dalam pertemuan dengan para duta besar asing yang disiarkan di media pemerintah.

"Serangan terhadap Iran di tengah-tengah perundingan nuklir jelas menunjukkan penentangan rezim Israel terhadap segala bentuk perundingan."

Araghchi mengatakan bahwa serangan Iran terhadap Israel telah menargetkan infrastruktur militer dan ekonomi dan mengkritik serangan Israel terhadap kilang petrokimia Iran karena berisiko menimbulkan konflik regional yang lebih luas.

Kami tidak ingin memperluas perang ini ke negara lain atau kawasan ini kecuali jika dipaksakan kepada kami,” katanya.

Presiden AS Donald Trump menulis dalam sebuah posting Truth Social pada Minggu pagi bahwa AS "tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran malam ini."

"Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya."

Namun Araghchi bersikap skeptis.

“Dari sudut pandang kami, agresi (Israel) terhadap Republik Islam Iran tidak mungkin terjadi tanpa persetujuan dan dukungan Amerika Serikat,” katanya, sambil mengklaim Iran memiliki “bukti kuat” tentang dukungan AS di balik serangan tersebut – meskipun ia tidak mengatakan apa buktinya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved