Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Mengungkap 4 Tujuan 'Operasi Rising Lion' dalam Serangan Israel ke Iran

Surat kabar Israel mengungkap 4 tujuan operasi "Rising Lion" dalam serangan Israel terhadap Iran pada hari Jumat (13/6/2025).

Faceboook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Faceboook PM Israel pada Minggu (15/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu (14/6/2025) mengancam Iran dengan lebih banyak serangan setelah Israel meluncurkan rudal ke Iran pada hari Jumat (13/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Israel meluncurkan serangan terhadap Iran dalam sebuah operasi yang bernama "Rising Lion" pada Jumat (13/6/2025).

Surat kabar Ibrani, Channel12 Israel mengungkap tujuan serangan tersebut di ibu kota Iran, Teheran.

"Tujuannya adalah untuk menimbulkan kerusakan parah pada program nuklir, menghancurkan program rudal balistik, menggagalkan 'rencana Iran untuk menghancurkan Israel' melalui serangan darat, dan menciptakan kondisi untuk menghilangkan program nuklir dalam jangka panjang melalui cara diplomatik," ungkap Channel12 Israel pada hari Minggu (15/6/2025).

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tujuan di balik serangan terhadap Iran adalah untuk menghilangkan ancaman rudal balistik dan nuklir Iran.

Netanyahu menggambarkannya sebagai ancaman ganda terhadap Israel.

"Tujuan kami adalah menghilangkan ancaman ganda dari Iran untuk menghancurkan Israel: rudal nuklir dan balistik. Kami berada di menit ke-90 saat tim nuklir Iran berlomba-lomba membuat bom nuklir," katanya dalam pidato pada hari Sabtu (14/6/2025).

Ia menyinggung apa yang telah dicapai Israel melalui serangannya terhadap Iran.

"Kami menimbulkan kerusakan yang sangat signifikan pada fasilitas pengayaan utama Iran dan lokasi penting untuk pembuatan bom nuklir, selain menargetkan tim ilmuwan yang menjalankan program ini. Ini akan membuat mereka mengalami kemunduran bertahun-tahun," lanjutnya.

"Kami melakukan hal-hal lain yang tidak dapat saya ungkapkan. Kami benar-benar berhasil dalam program ini," tambahnya.

Netanyahu mengklaim ada ancaman besar dari rudal balistik Iran.

"Ada ancaman besar dari rudal balistik. Bayangkan jika Iran memiliki 20.000 rudal semacam itu, yang merupakan elemen tambahan dalam rencana Iran, di samping program nuklir, untuk melenyapkan Negara Israel," klaimnya.

Baca juga: Israel Rayu AS agar Bantu Bobol Fasilitas Nuklir Fordow Milik Iran di Dalam Gunung

"Oleh karena itu, kami tidak membiarkan diri kami mampu menciptakan kemampuan ini, dan kami memutuskan untuk menghancurkan kemampuan produksinya," jelasnya.

Ia mengatakan Israel akan melanjutkan serangannya terhadap Iran.

"Dalam waktu dekat, Anda akan melihat pesawat Angkatan Udara di langit Teheran. Kami akan menyerang setiap lokasi dan target rezim Iran. Apa yang mereka rasakan tidak jauh berbeda dengan apa yang akan mereka rasakan dalam beberapa hari mendatang," tambahnya.

Israel meluncurkan serangan terhadap Iran pada hari Jumat, yang membunuh setidaknya 86 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya.

Sejumlah petinggi militer Iran termasuk dalam daftar korban jiwa.

Iran kemudian membalas serangan tersebut dengan meluncurkan rudal balistik ke Tel Aviv pada hari Sabtu, membunuh setidaknya 10 orang dan melukai lebih dari 250 lainnya.

Menyusup di Teheran, Apa Peran Mossad Jelang Serangan Israel ke Iran?

Beberapa jam setelah Israel meluncurkan serangan terhadap Iran, sumber keamanan Israel mengungkapkan bahwa unit khusus misi intelijen Israel di luar negeri, Mossad, melakukan serangkaian operasi rahasia di dalam wilayah Iran menjelang serangan. 

Operasi tersebut meliputi penempatan senjata berpemandu presisi di dekat lokasi rudal permukaan-ke-udara, penggunaan teknologi canggih untuk mengganggu pertahanan udara Iran, dan membangun pangkalan peluncuran pesawat nirawak di dekat Teheran.

"Operasi hari Jumat merupakan upaya gabungan antara militer Israel, Mossad, dan industri pertahanan negara tersebut, yang dibangun berdasarkan perencanaan cermat dan pengumpulan intelijen selama bertahun-tahun," kata sumber tersebut kepada Al-Arabiya

Media Israel, termasuk Yedioth Ahronoth, melaporkan Mossad telah mendirikan pangkalan pesawat nirawak jauh sebelum serangan, dengan UAV bermuatan bahan peledak kemudian diluncurkan ke lokasi rudal Iran.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved