Spesifikasi KAAN, Jet Tempur Siluman Generasi 5 Turki yang Dibeli Indonesia Sebanyak 48 Unit
KAAN merupakan jet siluman dua mesin generasi ke-5 buatan Turki, dengan kecepatan Mach 1.8, radar AESA, internal weapons bay, siap diekspor sejak 2022
Uji terbang kedua dilakukan pada Mei 2024, sementara pengujian afterburner di darat dijadwalkan pada Desember 2024.
Saat ini, prototipe kedua dan ketiga sedang dibangun. Turki merencanakan sedikitnya empat prototipe untuk keperluan uji coba.
Angkatan Udara Turki dijadwalkan menerima 20 unit KAAN Block 1 mulai 2028, sebelum masuk ke produksi massal dua unit per bulan pada tahun 2029.
2. Dimensi dan Struktur
KAAN memiliki panjang sekitar 21 meter dan bentang sayap sekitar 14 meter, menurut laporan turdef.com.
Berat maksimumnya mencapai 27 ton, sebagaimana dikutip dari armyrecognition.com.
Desainnya mengusung bentuk siluman (low observable) dengan permukaan yang menyerap radar serta saluran udara berliku (serpentine intake) untuk menurunkan visibilitas radar (RCS).
3. Mesin dan Kinerja
Jet ini dilengkapi dua mesin General Electric F110-GE-129, masing-masing bertenaga sekitar 29.000 pon dorong.
Versi awal KAAN bahkan sudah mampu mencapai kecepatan tinggi tanpa afterburner (supercruise).
Baca juga: Radar Jet Tempur Siluman J-20 China Meningkat Deteksi Radarnya, Berkat Terobosan Profesor China Ini
Turki juga sedang mengembangkan mesin buatan lokal TEI TF35000 dengan daya dorong sekitar 156 kN untuk varian produksi akhir dekade 2030-an.
Kecepatan maksimalnya mencapai Mach 1.8 (sekitar 2.222 kilometer/jam), dengan ketinggian operasional hingga 55.000 kaki (sekitar 16.800 meter).
KAAN dirancang untuk mampu bermanuver hingga ±9 g, dan memiliki radius tempur sekitar 600 nautical miles (setara ±1.100 kilometer).
4. Avionik dan Sensor
KAAN menggunakan radar AESA bernama MURAD, buatan perusahaan pertahanan Turki, Aselsan, dengan cakupan penuh 360 derajat.
Pesawat ini juga dilengkapi sistem peperangan elektronik (electronic warfare) yang lengkap: mulai dari detektor radar (RWR), detektor rudal (MWS), detektor laser (LWR), hingga sistem perlindungan aktif DIRCM YILDIRIM-100 untuk menangkal serangan rudal berpemandu inframerah.
Selain itu, arsitektur avioniknya dibuat terbuka agar dapat terintegrasi dengan drone (manned-unmanned teaming) dan mendukung misi otonom.
5. Persenjataan dan Kapasitas Angkut
KAAN dilengkapi internal weapons bay untuk menjaga profil siluman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.