Rabu, 1 Oktober 2025

Konflk Rusia Vs Ukraina

Intelijen Jerman Tuduh Rusia Berencana Serbu NATO, Sebut Punya Bukti Konkret

Presiden Intelijen Jerman, Bruno Kahl, menuduh Rusia berencana menyerbu NATO untuk menguji pasal 5 NATO. Ia mengklaim punya bukti konkret.

Pixabay
RUSIA VS NATO - Foto ilustrasi bendera NATO dan bendera Ukraina yang diambil dari Pixabay pada 3 Mei 2025. Pada 11 Juni 2025, Jerman dikabarkan memiliki informasi intelijen yang mengatakan Rusia berencana menyerang NATO. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Badan Intelijen Federal Jerman (BND), Bruno Kahl, menuduh Rusia sedang berupaya menguji kredibilitas Pasal 5 NATO dengan merencanakan serangan.

Pasal tersebut berisi perjanjian anggota NATO yang menjamin respons bersama jika terjadi serangan terhadap negara anggota.

"Ada orang-orang di Moskow yang tidak lagi percaya bahwa Pasal 5 NATO akan ditegakkan – dan mereka ingin mengujinya," Kahl dalam podcast untuk media Jerman, Table Briefings, yang dilaporkan The Times pada hari Rabu (11/6/2025).

Kahl mengatakan intelijen Jerman memiliki bukti konkret mengenai persiapan Rusia untuk potensi agresi terhadap NATO.

"Kami sangat yakin, dan kami punya bukti intelijen untuk mendukung hal ini, bahwa (invasi besar-besaran Rusia ke) Ukraina hanyalah satu langkah di jalur Rusia menuju barat," katanya.

"Ini tidak berarti kita mengharapkan batalion tank besar bergerak dari timur ke barat," lanjutnya.

Ia mengklaim Rusia dapat mengirim pasukan hijau kecil ke Estonia dengan kedok melindungi minoritas berbahasa Rusia.

Pasukan hijau kecil tersebut menggambarkan pasukan komando Rusia yang dikirim untuk melindungi penduduk berbahasa Rusia di Krimea menjelang pendudukan wilayah tersebut pada tahun 2014.

Kahl menjelaskan Rusia berusaha mendorong NATO kembali ke batasan tahun 1990-an, mengusir AS dari Eropa dan memperluas pengaruhnya dengan cara apa pun.

"Kita harus menghentikan ini sejak awal," tegasnya.

Ia juga mencatat meski ada ketegangan tertentu dengan anggota NATO, kerja sama Jerman dengan Amerika Serikat tetap stabil.

Baca juga: Anggota NATO Ramai-ramai Borong Senjata Usai Tekanan Trump, Bersiap Head to Head dengan Rusia?

"Amerika menganggap Pasal 5 sangat serius, tetapi mereka benar bersikeras bahwa Eropa harus melakukan bagiannya," katanya, seperti diberitakan Pravda.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengeluarkan peringatan berulang yang menyatakan Jerman harus siap berperang pada akhir dekade ini.

"Para ahli kami memperkirakan hal itu dapat terwujud dalam jangka waktu lima hingga delapan tahun," kata Boris Pistorius dalam wawancara dengan kantor berita TV Jerman Tagesspiegel tahun lalu.

Sementara itu, Kantor Federal Jerman untuk Perlindungan Konstitusi (BfV), menyatakan Rusia semakin banyak menggunakan serangan siber dan sabotase terhadap negara-negara Barat.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved