10 Fakta Sejarah Dunia yang Ternyata Salah Dipahami, Termasuk Kisah Isaac Newton dan Apel
Ada setidaknya 10 fakta sejarah yang salah dipahami oleh banyak orang. Pastikan kamu tahu fakta di balik sejarah tersebut. Cek daftar berikut ini.
TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang yang salah memahami beberapa fakta dalam sejarah yang telah diwariskan selama bertahun-tahun.
Namun, apa yang dipercaya selama bertahun-tahun tersebut dipatahkan oleh sejarawan dunia hingga sejarawan sains modern.
Ada beberapa hal yang dipercaya sebagai "sejarah" namun ternyata hanya propaganda zaman dahulu atau cerita yang dilebih-lebihkan.
Berikut ini 10 fakta sejarah dunia yang ternyata salah dipahami.
1. Napoleon Tidak Pendek
Banyak orang mengira Napoleon Bonaparte bertubuh pendek, padahal tinggi badannya sekitar 5 kaki 7 inci (170 cm), tergolong rata-rata pada zamannya.
Miskonsepsi ini muncul karena perbedaan sistem pengukuran Prancis dan Inggris.
Selain itu, propaganda musuh turut membentuk citra “si pendek” untuk merendahkannya, dikutip dari history.com.
2. Viking Tidak Memakai Helm Bertanduk
Viking sering digambarkan memakai helm bertanduk, tetapi tidak ada bukti arkeologis yang mendukung hal itu.
Imajinasi ini berasal dari kostum opera abad ke-19, bukan sejarah nyata.
Baca juga: 10 Negara yang Pernah Ganti Bendera dan Alasannya, Ada Negara Tetangga Indonesia
Helm asli Viking jauh lebih sederhana dan praktis, dikutip dari smithsonianmag.com.
3. Columbus Bukan Orang Pertama yang Menemukan Amerika
Christopher Columbus bukan orang pertama yang menemukan benua Amerika.
Bangsa Viking, khususnya Leif Erikson, sudah mencapai wilayah Amerika Utara sekitar 500 tahun sebelumnya.
Bahkan masyarakat pribumi telah tinggal di sana ribuan tahun sebelum itu, dikutip dari history.com.
4. Tembok Besar China Tidak Terlihat dari Luar Angkasa
Banyak orang percaya Tembok Besar China bisa dilihat dari luar angkasa dengan mata telanjang.
Faktanya, astronot NASA menyatakan bahwa tembok tersebut sulit dilihat tanpa bantuan alat, karena warnanya menyatu dengan lanskap sekitarnya.
Ini hanyalah mitos populer menurut apa yang dijelaskan dari laman NASA.
5. Marie Antoinette Tidak Pernah Mengucapkan “Let Them Eat Cake”
Frasa “Let them eat cake” sering dikaitkan dengan Marie Antoinette, tetapi tidak ada bukti ia pernah mengucapkannya.
Ungkapan ini sudah ada jauh sebelum masa hidupnya, dan kemungkinan besar digunakan sebagai propaganda untuk menjatuhkan citranya.
Ia menjadi simbol ketidakpedulian bangsawan terhadap rakyat miskin, meski tak sepenuhnya akurat, dikutip dari bbc.com.
6. Salem Witch Trials Tidak Membakar Penyihir
Dalam Pengadilan Penyihir Salem (1692), tidak ada yang dibakar hidup-hidup seperti yang sering digambarkan.
Sebagian besar korban digantung, bukan dibakar.
Pembakaran lebih umum terjadi di Eropa, bukan di koloni Inggris seperti Salem, dikutip dari smithsonianmag.com.
7. Kaisar Nero Tidak Main Biola Saat Roma Terbakar
Legenda mengatakan Kaisar Nero bermain biola saat Roma terbakar, tetapi biola bahkan belum diciptakan pada saat itu.
Nero memang dikenal sebagai musisi, tetapi kemungkinan besar ia tidak berada di kota saat kebakaran terjadi.
Kisah ini didramatisasi oleh sejarawan untuk memperkuat gambaran buruk tentangnya, dikutip dari history.com.
8. Edison Tidak Menciptakan Bola Lampu Pertama
Thomas Edison sering disebut sebagai penemu bola lampu, padahal beberapa versi bola lampu telah ditemukan sebelumnya oleh ilmuwan seperti Humphry Davy dan Joseph Swan.
Edison menyempurnakan desain dan membuatnya lebih tahan lama dan layak diproduksi massal.
Jadi, ia bukan penemu pertama, tapi pengembang yang sukses secara komersial.
9. Piramida Bukan Dibangun Oleh Budak
Dulu dipercaya bahwa Piramida Mesir dibangun oleh budak yang dipaksa kerja.
Namun, bukti arkeologis modern menunjukkan para pekerja adalah buruh terampil yang dibayar dan dihormati.
Mereka bahkan mendapat makanan berkualitas dan tempat tinggal khusus, dikutip dari smithsonianmag.com.
10. Isaac Newton Tidak Terinspirasi oleh Apel yang Jatuh di Kepala
Cerita tentang Newton menemukan gravitasi karena apel jatuh di kepalanya hanyalah ilustrasi populer.
Ia memang merenung soal gravitasi setelah melihat apel jatuh, tetapi tak pernah menyebutkan mengenai apel menghantam kepalanya.
Kisah ini disederhanakan untuk mempermudah pemahaman anak-anak.
Saat ini, para sejarawan sains tidak lagi percaya pada kisah-kisah eureka yang muluk-muluk seperti ini.
Sebaliknya, mereka mengatakan bahwa pemahaman baru datang perlahan-lahan, melalui kerja keras, jalan yang salah, dan ide-ide yang gagal, dikutip dari bbc.co.uk.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.