Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia
Indonesia-Prancis Teken 21 Kesepakatan Strategis Senilai Rp 178 Triliun, Ini Daftarnya
Presiden Prabowo dan Presiden Macron menandatangani 21 kesepakatan strategis senilai Rp178 triliun, untuk mempererat hubungan bilateral RI dan Prancis
TRIBUNNEWS.COM – Kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta tak hanya untuk mempererat hubungan bilateral, namun juga untuk menjalin kemitraan strategis di berbagai sektor.
Dalam kunjungan yang dimulai pada 28 – 30 Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menandatangani setidaknya 21 kesepakatan strategis senilai Rp 178 triliun.
Kesepakatan mencakup berbagai sektor, termasuk pertahanan, energi, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Kesepakatan ini diteken untuk menandai komitmen kuat RI-Prancis dalam memperdalam kemitraan strategis lintas sektor.
Tujuannya untuk mencapai kemitraan yang lebih erat dan saling menguntungkan di masa depan, di tengah dinamika global yang kompleks.
Melansir dari laman Sekretariat Presiden, ada empat deklarasi bersama yang diadopsi oleh Prabowo dan Macron.
Di antaranya mencakup Deklarasi Bersama untuk Pengembangan Kemitraan Strategis Indonesia-Prancis hingga 2050 (Joint Vision 2050).
Kemudian Deklarasi Bersama untuk Strategi di Bidang Kebudayaan antara Indonesia dan Prancis, Deklarasi Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.
Terakhir, ada Pernyataan Bersama antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Prancis.
"Deklarasi tersebut mencerminkan kesamaan visi jangka panjang kedua negara, serta kontribusi bersama terhadap perdamaian dan kebudayaan dunia," demikian pernyataan Sekretariat Presiden.
Isi Kesepakatan RI - Prancis
Lebih lanjut, kedua negara meningkatkan kerja sama lebih jauh. Kedua negara meneken 11 deliverables MOU kerja sama di berbagai bidang strategis.
Ini terdiri dari 10 kesepakatan G-to-G dan satu kesepakatan P-to-P. Berikut ini daftar MOU kerjasama pemerintah RI dan Prancis:
Baca juga: Dari Jet Dassault Rafale hingga Kapal Selam Scorpene, Alutsista yang Ditaksir Indonesia dari Prancis
- Diplomasi dan peningkatan kapasitas SDM.
- Pertahanan dan pelindungan informasi rahasia.
- Pertahanan strategis.
- Pertanian.
- Mineral kritis dan logam.
- Kehutanan berkelanjutan.
- Ekonomi kreatif.
- Kebudayaan.
- Penanggulangan risiko bencana.
- Transportasi.
Selain penandatanganan, lima kerja sama strategis juga ditunjukkan dalam sesi showing di hadapan kedua kepala negara. Di antaranya ada :
1. Kesepakatan kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Danone, untuk mendukung upaya peningkatan gizi nasional untuk membangun generasi yang sehat dan maju;
2. Kesepakatan kerja sama antara Danantara, Indonesia Investment Authority (INA), dan Eramet, terkait kerjasama mineral kritis untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dan hilirisasi nikel;
3. Investasi Bersama antara PT. RGE Indonesia dan Total Energies, terkait pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya dan penyimpanan energi baterai guna mendukung transisi energi;
4. Investasi antara PT Citra Bonang dan Lesaffre, terkait perluasan fasilitas produksi ragi guna memperkuat rantai pasok dalam rangka mendukung prioritas ketahanan pangan;
5. Kesepakatan kerja sama antara PT SMI, PT PLN, dan HDF, mengenai pengembangan proyek hidrogen hijau di Indonesia Timur untuk mendorong energi bersih termasuk melalui dukungan pembiayaan di sektor ketenagalistrikan.
Agenda Macron Selanjutnya
Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada 27–29 Mei 2025 merupakan bagian dari tur diplomatiknya di Asia Tenggara.
Tujuan utama lawatan ini adalah memperkuat hubungan strategis Prancis dengan kawasan Indo-Pasifik di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Setelah Indonesia, Macron AKAN melanjutkan perjalanannya ke Singapura untuk menghadiri Shangri-La Dialogue, forum pertahanan terbesar di Asia.
Di sana, ia dijadwalkan menyampaikan pidato yang menekankan posisi Prancis sebagai mitra strategis yang andal di kawasan Indo-Pasifik, sebagaimana dikutip dari APNews.
Kunjungan ini mencerminkan upaya Prancis untuk memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara dan menawarkan alternatif kemitraan strategis di tengah dinamika geopolitik global.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.