Konflik India dan Pakistan
Pakistan Klaim Tembak Jatuh 25 Drone asal Israel yang Dipakai India, Terbanyak di Karachi dan Lahore
Drone buatan Israel yang dipakai India tersebut ditembak jatuh di berbagai lokasi, termasuk dua kota terbesar, Karachi dan Lahore.
TRIBUNNEWS.COM - Pakistan mengeklaim telah menembak jatuh 25 drone India di wilayah udara mereka, terutama di kota Karachi dan Lahore.
Pakistan mengatakan pada Kamis (8/5/2025), mereka telah menembak jatuh 25 drone dari India di wilayah udara mereka.
Militer Pakistan menyatakan, mereka terus melumpuhkan upaya serangan India ke wilayah mereka menggunakan drone.
Dikutip dari Reuters, puing-puing drone yang berhasil dilumpuhkan tersebut, sedang dikumpulkan dan satu drone mengenai target militer mereka di Lahore.
Peristiwa penyerangan di Lahore tersebut, diketahui melukai empat personel.
Klaim terbaru ini muncul sehari setelah India mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan "infrastruktur teroris" di Pakistan pada Rabu dini hari (7/5/2025), waktu setempat.
Adapun konflik antara kedua negara ini memanas setelah dua minggu lalu saat India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan di Kashmir yang menewaskan 26 orang di kawasan Pahalgam pada 22 April 2025 lalu.
Pihak Islamabad sendiri membantah tuduhan tersebut dan berjanji akan membalas serangan rudal India, serta menyatakan bahwa mereka telah menembak jatuh lima pesawat tempur India.
Sementara itu, Kedutaan Besar India di Beijing menyebut, laporan penembakan pesawat tempur sebagai "misinformasi" yang coba disebarkan oleh Pakistan..
Pakistan Klaim India Gunakan Drone Israel

Terkait penembakan drone-drone milik India tersebut, militer Pakistan mengaku bahwa unit yang mereka lumpuhkan merupakan buatan Israel
Baca juga: Enam Tewas Saat Helikopter Jatuh di Uttarakhand India, Terkait Perang dengan Pakistan?
Drone buatan Israel yang dipakai India tersebut, ditembak jatuh di berbagai lokasi, termasuk dua kota terbesar, Karachi dan Lahore.
Sebuah drone juga ditembak jatuh di kota garnisun Rawalpindi, markas besar Angkatan Darat Pakistan yang sangat dijaga.
Militer menyebut, satu drone mengenai target militer di Lahore, melukai empat personel.
"Drone India terus memasuki wilayah udara Pakistan... India akan terus membayar mahal atas agresi telanjang ini," kata juru bicara militer Ahmed Sharif Chaudhry.
India mengatakan, sistem pertahanan udara mereka berhasil menetralkan sejumlah serangan Pakistan ke utara dan barat India pada malam Rabu dan pagi Kamis.
Dalam responsnya, India menargetkan radar dan sistem pertahanan udara di berbagai lokasi Pakistan.
India juga menyatakan, serangan balik mereka dilakukan "dalam domain yang sama dengan intensitas yang sama" seperti Pakistan.
Di Kashmir, Pakistan meningkatkan intensitas tembakan lintas garis gencatan senjata, perbatasan de facto, dan menewaskan 16 orang di sisi India, termasuk lima anak-anak dan tiga wanita.
Hubungan antara India dan Pakistan telah tegang sejak kemerdekaan dari kolonial Inggris pada 1947, dengan kedua negara terlibat dalam tiga perang
Dua di antara tiga perang tersebut, sama-sama dipicu oleh sengketa wilayah Kashmir.
Akibat eskalasi konflik pada awal Mei ini, indeks saham utama Pakistan (.KSE) dihentikan perdagangannya setelah anjlok 6,3 persen.
Sementara itu, pasar bursa, nilai tukar rupee, hingga obligasi pemerintah India kompak mengalami penurun tajam setelah dimulainya konflik dengan Pakistan
Media lokal juga melaporkan adanya panic buying di Punjab, sedangkan otoritas penerbangan Pakistan menghentikan sementara operasional bandara di Lahore, Karachi, dan Sialkot tanpa memberikan alasan.
Donald Trump Ingin Perang India dan Pakistan segera Dihentikan

Konflik antara India dan Pakistan ini juga memicu ketegangan internal di kedua negara.
Hal ini terjadi lantaran sejumlah menteri baik dari India maupun Pakistan menentang pernyataan militer kedua negara yang ingin terus memberikan balasan serangan
Sikap ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif.
Meski Pakistan berjanji akan merespons serangan India, Asif menyatakan kesiapan Islamabad untuk menurunkan ketegangan.
Hal serupa juga dinyatakan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar.
Alih-alih mendukung langkah militer yang ingin terus melakukan serangan di Pakistan, Jaishankar mengklaim pemerintah India menegaskan bahwa New Delhi tidak ingin memperburuk situasi.
Baca juga: DPR RI Pastikan Konflik India-Pakistan Tak Ganggu Penerbangan Ibadah Haji dari Indonesia
Namun demikian, Jaishankar tidak menutup kemungkinan bahwa India akan memberikan respons tegas jika ada serangan militer berkelanjutan dari Pakistan.
Sementara itu, baik AS, China, dan Rusia kompak menyerukan kedua pihak untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut.
Hal ini dinyatakan Presiden AS Donald Trump misalnya yang menyatakan harapan agar kedua negara dapat menyelesaikan masalah secara damai.
Dikutip dari Associated Press, Donald Trump meminta kedua negara untuk menghentikan aksi tersebut.
"Saya ingin mereka berhenti," katanya dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di jumpa pers pada Gedung Putih pada Rabu (7/5/2025) waktu setempat.
Selain itu, Trump menyatakan kesiapan AS untuk memediasi penyelesaian sengketa antara India dan Pakistan, mengingat hubungan baik AS dengan kedua negara.
"Saya mengenal pemimpin India dan Pakistan. Kami bisa membantu jika diperlukan," pungkasnya .
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.