Gelar Pesta 1 Bulan Kelahiran Anjingnya, Pria di China Ditegur karena Dinilai Ganggu Ketertiban
Viral pria di China menggelar pesta mewah untuk peringati 1 bulan kelahiran anjing peliharaannya, tapi kemudian ditegur petugas setempat.
TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria di Hebei, China, menuai kritik setelah menggelar tradisi Man Yue atau perayaan satu bulan kelahiran, bukan untuk bayi, melainkan untuk anjing peliharaannya.
Pria bermarga Ren tersebut dianggap telah mengganggu ketertiban umum dan norma moral.
Mengutip South China Morning Post (SCMP), perayaan itu digelar pada 16 April lalu untuk menyambut satu bulan kelahiran tujuh anak anjing jenis husky miliknya.
Ren mengundang sekitar 100 orang ke acara tersebut dan bahkan meminta bibinya untuk mengadakan pertunjukan hiburan agar suasana pesta semakin meriah.
Ia mengatakan hanya menghabiskan beberapa ratus yuan untuk membuat banyak makanan yang kemudian dibagikan kepada para tamu.
Sebagai imbalan, beberapa tamu memberikan hadiah berupa tulang dan sosis untuk anak-anak anjing itu.
Ren menyebut bahwa ia menganggap anjing-anjing tersebut sebagai anaknya sendiri.
Ia mengadakan jamuan Man Yue sebagai doa agar mereka diberi keberuntungan.
Secara tradisional, Man Yue adalah upacara yang dilakukan untuk merayakan bayi manusia yang berhasil melewati usia satu bulan, yang pada zaman dahulu dianggap sebagai pencapaian besar karena tingginya angka kematian bayi.
Jamuan ini juga berfungsi sebagai momen pengumuman nama bayi serta ajang untuk mempertemukan bayi dengan kerabat dan teman keluarga.
Ritual ini biasanya diiringi dengan hadiah seperti pakaian, perlengkapan sehari-hari, atau perhiasan emas, serta hidangan berjumlah genap yang melambangkan kelengkapan dan kebahagiaan.
Baca juga: Viral Wanita Rusia 80 Tahun Bangun Sendiri setelah Terjatuh dari Balkon Lantai 6, Tanpa Luka Serius
Namun, menggelar ritual tersebut untuk hewan peliharaan tergolong tidak lazim.
Meski demikian, dalam pesta itu anak-anak anjing Ren bahkan tampak mengenakan pita merah sebagai simbol keberuntungan dan difilmkan saat menyapa para tamu.
Ren mengaku terkejut saat mendapat teguran dari otoritas setempat karena dianggap telah melanggar ketertiban umum dan norma moral.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Tiongkok, warga dilarang melakukan tindakan yang melanggar hukum atau bertentangan dengan ketertiban umum dan moral yang baik.
Pihak berwenang menyatakan bahwa mereka akan memberikan tindakan disipliner kepada Ren.
Meski begitu, aksi Ren menuai simpati dari warganet Tiongkok.
Banyak yang membela tindakannya.
“Ketertiban umum macam apa yang dia ganggu? Dia hanya menggunakan uangnya sendiri,” tulis seorang pengguna media sosial.
“Ini hanya alasan untuk berkumpul dan berpesta bersama keluarga dan teman,” tulis yang lain.
“Anjing bahkan lebih menyenangkan daripada sebagian orang,” ujar komentar lain.
Masih menurut SCMP, jumlah hewan peliharaan di China mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data dari Asia Pet Research Institute, pada tahun lalu terdapat sekitar 187 juta anjing dan kucing peliharaan di China, hampir dua kali lipat dari jumlah pada tahun 2018.
Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan bahwa pada tahun 2030, jumlah hewan peliharaan di China akan hampir dua kali lebih banyak dibandingkan jumlah anak-anak berusia di bawah empat tahun.
Tren ini didorong oleh semakin banyaknya anak muda di China yang memilih memelihara hewan sebagai pendamping hidup, untuk menghindari tekanan finansial dan emosional dalam membesarkan anak.
Baca juga: Viral Pria di China Sebar Undangan Pernikahan dengan 2 Wanita, Sebut Bercanda saat Digeruduk Petugas
Menurut Wu Yi, profesor madya di Fakultas Ilmu dan Teknologi Hewan Universitas Pertanian China, kini hewan peliharaan tidak lagi hanya dianggap sebagai penjaga rumah, melainkan telah menjadi bagian dari keluarga.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.