Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bos Shin Bet Ronen Bar Mundur, Resmi Tinggalkan Jabatan pada 15 Juni 2025

Kepala dinas keamanan dalam negeri Israel (Shin Bet), Ronen Bar, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (28/4/2025).

Flash90/tangkap layar
RONEN BAR - Kepala Shin Bet, Ronen Bar yang berkonflik dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Israel,Middle East,News,PalestineIsrael's Shin Bet chief announces resigntion) 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala dinas keamanan dalam negeri Israel (Shin Bet), Ronen Bar, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (28/4/2025).

Bar akan mengakhiri masa jabatannya pada 15 Juni mendatang.

“Setelah 35 tahun bertugas, agar proses penunjukan pengganti tetap dapat berjalan dengan tertib dan serah terima jabatan dapat dilakukan, saya akan mengakhiri jabatan saya pada tanggal 15 Juni 2025,” ujar Bar dalam pernyataan publik yang disampaikan saat acara peringatan bagi perwira Shin Bet yang gugur dalam tugas, dikutip dari Al-Arabiya.

Keputusan ini diambil setelah berminggu-minggu ketegangan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang sebelumnya mencoba memecat Bar namun upaya tersebut dibekukan oleh Mahkamah Agung Israel.

Langkah pengunduran diri ini menyusul sengketa hukum dan konflik politik yang meruncing, terutama setelah Bar menentang pemecatannya oleh Netanyahu. 

Sengketa ini memicu polemik nasional dan memunculkan kesaksian yang saling bertentangan mengenai peristiwa-peristiwa sebelum serangan 7 Oktober 2023, yang menyebabkan pecahnya perang di Gaza.

Saling Tuduh

Dalam dokumen tertulis yang diajukan ke Mahkamah Agung, Bar menuduh Netanyahu meminta kesetiaan pribadi.

Bar juga mengklaim bahwa Netanyahu memerintahkannya untuk mengawasi dan menanggapi pengunjuk rasa anti-pemerintah, yang banyak di antaranya adalah protes damai yang berlangsung pada tahun 2023.

Bar menuduh Netanyahu berusaha memanfaatkan posisi kepala Shin Bet untuk kepentingan pribadi, termasuk berusaha menunda proses persidangan korupsi yang melibatkan dirinya. 

Ia juga menyatakan bahwa ia diharapkan untuk berpihak pada Netanyahu dalam setiap krisis konstitusional, terutama terkait dengan pengelolaan protes antipemerintah.

Menanggapi pernyataan Bar, Netanyahu menegaskan bahwa tuduhan Bar adalah 'kebohongan belaka'.

Dalam pernyataan tertulisnya, Netanyahu dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Gelombang Krisis di Israel: Kepala Shin Bet Mundur di Tengah Pertikaian Sengit dengan Netanyahu

"Tuduhan yang menyebutkan bahwa saya diduga menuntut tindakan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, atau terhadap protes yang sah dan tidak menggunakan kekerasan selama protes tahun 2023, adalah kebohongan belaka," tegas Netanyahu dalam pernyataan tertulisnya, dikutip dari Al Mayadeen.

Tuduhan tersebut, menurut Netanyahu, tidak lebih dari usaha untuk merusak reputasinya dan menghancurkan kredibilitas pemerintahannya.

Sementara itu, dalam pidatonya kepada staf Shin Bet, Bar menegaskan bahwa permasalahan ini bukan soal dirinya secara pribadi.

Melainkan menyangkut prinsip independensi lembaga. 

Ia menyerukan adanya perlindungan kelembagaan yang tegas agar para kepala Shin Bet di masa depan dapat bekerja dengan profesional tanpa tekanan politik.

“Ada kebutuhan untuk klarifikasi terkait perlindungan kelembagaan yang akan memungkinkan setiap kepala Shin Bet di masa mendatang untuk melaksanakan tugasnya, sesuai dengan kebijakan pemerintah, demi kebaikan publik, secara independen dan tanpa tekanan,” kata Bar. 

Ia menambahkan pentingnya menarik garis yang jelas antara kepercayaan dan kesetiaan.

Bar juga mengakui kegagalan Shin Bet dalam mencegah serangan besar pada Oktober 2023. 

“Setelah bertahun-tahun menghadapi banyak badai, dalam satu malam, di garis depan selatan, langit runtuh. Semua sistem runtuh. Shin Bet gagal memberikan peringatan dini,” ujarnya. 

“Sebagai pimpinan organisasi, saya bertanggung jawab atas hal ini," tambahnya.

Pemecatan Bar oleh Netanyahu bulan lalu memicu protes luas di seluruh Israel dan ditentang oleh berbagai pihak, termasuk anggota oposisi serta sejumlah LSM. 

Mahkamah Agung akhirnya membekukan keputusan pemecatan tersebut, membuka babak baru dalam perdebatan soal campur tangan politik dalam institusi keamanan.

Setelah sidang tanggal 8 April, Mahkamah Agung memutuskan bahwa Bar akan tetap menjabat sambil menunggu keputusan akhir.

Namun, Bar memutuskan akan tetap mengundurkan diri dalam beberapa minggu mendatang.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Shin Bet dan Ronen Bar

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved