Bekas gigitan pada kerangka gladiator membuktikan pertarungan dengan singa
Bekas gigitan yang ditemukan pada kerangka seorang gladiator Romawi menjadi bukti arkeologi pertama pertarungan antara manusia dan…
Selama 30 tahun bergelut dengan analisis kerangka, Malin Holst, seorang Dosen Senior Osteoarkeologi dari Universitas York, mengaku "belum pernah menjumpai bekas gigitan serupa".
Selain itu, dia mengatakan jenazah pria itu mengungkap kisah "kehidupan yang pendek dan agak brutal".
Struktur tulangnya menunjukkan otot yang besar dan kuat. Terdapat pula bukti cedera di area bahu dan tulang belakang, yang berkaitan dengan aktivitas fisik yang berat dan pertempuran.
Holst, yang juga merupakan direktur pelaksana York Osteoarchaeology, menyatakan lebih lanjut: "Ini adalah temuan yang luar biasa karena memungkinkan kita untuk mulai membentuk gambaran yang lebih akurat mengenai bagaimana kehidupan para gladiator pada masa itu."
Temuan ini, yang telah dipublikasikan dalam jurnal sains dan penelitian medis PLoS One, juga mengonfirmasi "keberadaan singa dan kemungkinan hewan eksotis lainnya di arena-arena kota-kota seperti York, dan bagaimana mereka juga harus mempertahankan diri dari ancaman kematian", katanya.
Para ahli berpendapat bahwa penemuan ini semakin memperkuat dugaan adanya amfiteater di York pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Suci, meskipun belum ditemukan.
Amfiteater tersebut kemungkinan besar digunakan untuk menggelar pertarungan gladiator sebagai hiburan.
Para ahli menyatakan bahwa keberadaan para pemimpin Romawi terkemuka di York mengimplikasikan kebutuhan akan gaya hidup mewah, sehingga tidak mengherankan jika ditemukan bukti adanya acara gladiator yang berfungsi sebagai demonstrasi kekayaan.
CEO York Archaeology, David Jennings, bilang: "Misteri mengenai alasan kehadiran pria ini di arena yang kita yakini sebagai medan tempurnya untuk menghibur orang lain mungkin takkan pernah terpecahkan."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.