Konflik Iran Vs Israel
Israel Mengaku Cegat Pesawat Iran yang Ingin Selamatkan Bashar al-Assad di Suriah: Putar Balik
PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim tahun lalu Israel sempat mencegat beberapa pesawat Iran yang berniat menyelamatkan Bashar al-Assad.
TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim tahun lalu Israel sempat mencegat beberapa pesawat Iran yang berniat menyelamatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Menurut Netanyahu, Iran ingin menyelamatkan Assad setelah melihat sekutunya di Lebanon, yakni Hizbullah, menderita kekalahan besar karena serangan Israel.
“Kami menghentikannya. Kami mengirim beberapa jet tempur F-16 untuk mencegat pesawat-pesawat Iran yang menuju ke Damaskus. Pesawat itu berbalik,” ujar Netanyahu saat konferensi hari Minggu, (27/4/2025), dikutip dari The Times of Israel.
Adapun rezim al-Assad pada akhirnya ditumbangkan kelompok pemberontak bernama Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada bulan Desember 2024.
Pada hari-hari terakhir rezim itu, Israel memantau bahwa Iran mengirimkan pasukan guna memperkuat Assad.
Israel memperingatkan Iran agar tidak mengambil kesempatan untuk menyelundupkan senjata ke Lebanon.
Daniel Hagari, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada saat itu, mengatakan pihaknya berusaha mencegah penyelundupan itu.
“Kita harus memastikan bahwa kita tidak terancam. Kita negara yang berdaulat dan kita akan memastikan senjata-senjata Iran tidak diselundupkan kepada Hizbullah,” kata Hagari.
Penggulingan rezim Assad di Suriah terjadi ketika ada gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon. Sebelumnya, Israel dan Hizbullah saling menyerang selama lebih dari setahun.
Karena sedang melawan Israel, Hizbullah menarik personelnya dari Suriah agar bisa memfokuskan pertempuran di Lebanon.
HTS mengatakan perginya pejuang Hizbullah itu menjadi salah satu alasan mereka hanya menghadapi sedikit halangan dalam merebut Damaskus.
Baca juga: Ledakan di Pelabuhan Iran: 40 Jiwa Tewas, Ledakan Diduga dari Api Kecil Diperparah Suhu 40 Derajat
“Kami melihat gencatan senjata [Israel] dengan Hizbullah dan memahami bahwa inilah saatnya untuk membebaskan negeri kami,” kata seorang panglima pemberontak kepada Channel 12 pada waktu itu.
“Kami tidak akan mengizinkan Hizbullah berperang di wilayah kami dan kami tidak akan mengizinkan Iran bercokol di sini.”

Adapun sehari setelah rezim Assad digulingkan, Israel mengirimkan pasukannya ke zona penyangga atau buffer zone yang memisahkan Israel dengan Suriah.
Israel juga melancarkan serangan terhadap gudang-gudang senjata dan fasilitas militer di Suriah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.