Ledakan di Iran
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Utama Iran, 14 Tewas dan 750 Terluka, Penyebab Masih Diselidiki
Sebuah ledakan dahsyat terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaee di Provinsi Hormozgan, Iran Selatan, Sabtu (26/4/2025) pagi ini, penyebab masih diselidiki.
TRIBUNNEWS.COM - Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran, diguncang ledakan dahsyat pada Sabtu (26/4/2025).
Menteri Dalam Negeri Iran, Eskandar Momeni, mengumumkan bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 14 orang.
Insiden mengerikan itu dilaporkan melukai lebih dari 750 lainnya.
Sekitar 300 di antaranya dirawat intensif di Rumah Sakit Bandar Abbas.
Momeni menyebutkan bahwa sebagian korban luka yang memerlukan perawatan lebih lanjut akan dipindahkan ke Teheran, Washington Post melaporkan.
Ledakan besar ini terjadi sekitar pukul 12.10 waktu setempat dan memicu kebakaran hebat yang berlangsung selama berjam-jam.
Menurut sumber pemerintah Iran yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), ledakan berasal dari beberapa kontainer yang berisi bahan kimia berbahaya, diduga natrium perklorat, bahan utama dalam pembuatan bahan bakar roket, New York Times melaporkan.
Penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan.
Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan kelalaian dalam penanganan bahan kimia berbahaya.
Pelabuhan Shahid Rajaee, pelabuhan komersial terbesar di Iran, berlokasi sekitar 23 kilometer dari Bandar Abbas.
Dikutip dari Reuters, insiden ini bertepatan dengan dimulainya putaran ketiga pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat di Muskat, Oman.
Namun belum ada indikasi langsung bahwa kedua peristiwa tersebut saling berkaitan.
Laporan dari Iran International menyebutkan bahwa ledakan pertama menghasilkan asap berwarna kuning, mengindikasikan adanya konsentrasi natrium yang tinggi, dilansir Iranintl.
Baca juga: Netanyahu: Israel akan Hadapi Ancaman meski Sendirian, Iran Tak Boleh Punya Nuklir
Berdasarkan data sebelumnya, pada Februari dan Maret 2025, Pelabuhan Shahid Rajaee tercatat menerima kiriman natrium perklorat dari Tiongkok.
Dampak ledakan sangat luas.
Keadaan Darurat
Pemerintah Iran mendeklarasikan keadaan darurat kesehatan masyarakat dan memperingatkan bahaya penyebaran zat polutan seperti amonia, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida.
Warga sekitar diimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan menutup jendela guna menghindari paparan zat berbahaya.
Operasi penyelamatan besar-besaran dikerahkan ke lokasi.
Satu pesawat pengebom air, 60 mobil pemadam kebakaran, dan 700 personel penyelamat ikut dalam upaya memadamkan api yang membakar kontainer di pelabuhan.
Ledakan di pelabuhan utama Iran ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik tinggi, memperkeruh suasana pembicaraan nuklir yang sedang berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat.
Pemerintah Iran berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan meminta masyarakat tetap tenang di tengah situasi yang belum sepenuhnya terkendali.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.