Paus Fransiskus Wafat
Reaksi Hamas, Iran, dan Palestina atas Kematian Paus Fransiskus: Kami Kehilangan Sahabat Setia
Hamas, Presiden Palestina dan Iran memberikan ucapan belasungkawa atas kematian Paus Fransiskus, sebut mereka kehilangan sahabat setia.
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Presiden Palestina memberikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) pukul 7.35 waktu Vatikan.
Selain Hamas dan Presiden Palestina, Iran juga memberikan ucapan belasungkawa.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas memuji penolakan keras Paus Fransiskus terhadap perang dan dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap hak-hak dasar rakyat Palestina dan tindakan genosida.
"Hari ini, dunia berduka atas meninggalnya seorang tokoh agama terkemuka di dunia, Yang Mulia Paus Fransiskus, Paus Tertinggi Gereja Katolik Roma, yang mendedikasikan jabatan kepausannya untuk membina dialog antaragama dan mempromosikan perdamaian di seluruh dunia," ungkap Basem Naim, juru bicara Hamas pada Senin, dikutip dari Al Jazeera.
"Paus Fransiskus telah menyatakan penolakannya terhadap agresi dan perang di dunia pada lebih dari satu kesempatan, dan ia merupakan salah satu tokoh agama terkemuka yang mengecam kejahatan perang dan genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza," lanjutnya.
Selain itu, Hamas merujuk pada sikap moral dan kemanusiaan Paus Fransiskus.
Gerakan tersebut menekankan pentingnya melanjutkan upaya Paus Fransiskus yang mendukung perjuangan keadilan, kebebasan, dan hak-hak masyarakat tertindas di Palestina.
Presiden Palestina
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengenang Paus Fransiskus sebagai sahabat setia rakyat Palestina.
"Hari ini, kita kehilangan seorang sahabat setia rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang sah," kata Mahmoud Abbas dalam pernyataannya pada hari Senin.
"Paus Fransiskus mengakui negara Palestina dan mengizinkan pengibaran bendera Palestina di Vatikan," ujarnya, seperti diberitakan WAFA.
Baca juga: Mengenang Perjalanan Paus Fransiskus dari Buenos Aires Argentina ke Vatikan
Iran
Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga mengirimkan pesan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus kepada para pendukung Paus dan umat Katolik di seluruh dunia.
Ia menyoroti cita-cita kemanusiaan mendiang Paus Fransiskus dan dedikasinya terhadap keadilan dan perdamaian.
“Saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus kepada semua umat Katolik di seluruh dunia dan para pengikutnya,” kata Masoud Pezeshkian dalam sebuah pernyataan.
“Paus Fransiskus mengabdikan hidupnya untuk mempromosikan ajaran Kristus tentang perdamaian, keadilan, kebebasan, dan dialog antaragama," lanjutnya.
Presiden Iran juga menekankan posisi Paus Fransiskus terhadap masalah kemanusiaan.
“Di antara hal-hal penting dalam kehidupan dan kepemimpinannya adalah posisi kemanusiaannya terhadap perilaku anti-manusia di dunia, terutama posisi dan kutukannya yang tegas terhadap genosida rezim Israel di Gaza, dan tuntutan untuk mengakhiri pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak Palestina yang tidak bersalah," kata Presiden Iran.
Pada bulan November 2024, Paus Fransiskus menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap klaim genosida di Jalur Gaza.
Seruan tersebut menyusul serangan Israel di Jalur Gaza sejak bulan Oktober 2023 hingga hari ini dan membunuh lebih dari 51.240 warga Palestina dan melukai lebih dari 116.931 lainnya menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, dikutip dari Anadolu Agency.

Paus Fransiskus Wafat
Sebelumnya, pada hari Senin, Vatikan mengumumkan kematian Paus Fransiskus pada jam 7.35 pagi waktu setempat.
Paus Fransiskus, Paus Amerika Latin pertama dalam sejarah Gereja Katolik Roma, telah meninggal pada usia 88 tahun, menurut pernyataan Vatikan.
Kematian Paus Fransiskus pada hari Senin terjadi tak lama setelah menderita pneumonia ganda yang membuatnya dirawat selama lima minggu di Rumah Sakit Gemelli Roma.
Dalam wasiat terakhirnya yang singkat, Paus Fransiskus meminta untuk dimakamkan di Basilika St. Maria Maggiore di Roma dan mengatakan ia telah mempersembahkan penderitaannya demi perdamaian di dunia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.