Konflik Palestina Vs Israel
Nekat, Netanyahu Akan Kunjungi Hungaria Meski Dihantui Surat Perintah ICC
Netanyahu akan mengunjungi Hungaria minggu ini meskipun Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapannya atasnya.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap akan mengunjungi Hungaria minggu ini meskipun Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapannya atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
Kantor Netanyahu mengumumkan perjalanan ini pada Minggu (30/3/2025).
Dikatakan kunjungan tersebut dilakukan atas undangan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.
Perjalanan ini dijadwalkan berlangsung dari Rabu (2/4/2025) hingga Minggu (6/4/2025), Al Jazeera melaporkan.
Orban yang dikenal sebagai pemimpin nasionalis sayap kanan kerap berselisih dengan Uni Eropa terkait norma demokrasi.
Dengan lantang, dia menegaskan kalau Hungaria tidak akan menegakkan keputusan ICC.
Pada November lalu, Hungaria juga membatalkan pengakuan terhadap surat perintah penangkapan tersebut.
Menurut laporan The Times of Israel, Netanyahu akan memanfaatkan kunjungannya untuk mendorong dukungan Hungaria terhadap rencana Presiden AS, Donald Trump, terkait Gaza.
“Netanyahu tengah berupaya membangun koalisi sebanyak mungkin negara untuk mendukung rencana Trump mengenai Gaza,” ujar sumber yang dikutip oleh surat kabar tersebut.
Baca juga: Hamas Rilis Video Baru Sandera Israel, Elkana Bohbot Pertanyakan Janji Netanyahu Bebaskan Tawanan
Trump sebelumnya mengungkap visinya pada Februari, yang mencakup pengubahan Gaza menjadi resor Mediterania.
Hungaria belum memberikan pernyataan resmi mengenai rencana tersebut.
Kunjungan Netanyahu tampaknya menunjukkan upaya menggalang dukungan internasional.
Sebagai anggota Uni Eropa, Hungaria sebenarnya berkewajiban mematuhi putusan ICC.
Akan tetapi hingga kini belum ada tanggapan resmi dari Budapest terkait kunjungan tersebut.
Ini merupakan perjalanan luar negeri kedua Netanyahu sejak ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Sebelumnya, pada Februari, Netanyahu telah bertolak ke Washington untuk bertemu dengan Trump.
Israel menolak tuduhan terhadap para pemimpinnya, menyebutnya sebagai "palsu dan tidak masuk akal".
Sementara itu, ICC juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Hamas, Ibrahim Al-Masri.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.