Senin, 6 Oktober 2025

Rodrigo Duterte Ditangkap

Sidang Perdana Kejahatan Kemanusiaan Rodrigo Duterte Dimulai di ICC

Hari ini, Jumat (14/3/2025), mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan menghadiri sidang perdana di ICC di Den Haag, Belanda.

Tangkap Layar Youtube International Criminal Court
PENJARA MEWAH ICC - Tangkap layar yang diambil dari Youtube International Criminal Court memperlihatkan kamar tahanan tahanan ICC yang dilengkapi berbagai fasilitas mewah seperti tempat olahraga yoga di luar ruangan, akses kelas musik, kelas kerajinan tangan dan melukis serta akses computer pribadi untuk penelitian hukum. Hari ini, Jumat (14/3/2025), mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan menghadiri sidang perdana di ICC di Den Haag, Belanda. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Jumat (14/3/2025), mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte akan menghadiri sidang perdana di Pengadilan Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.

Sidang perdana untuk Duterte akan dilaksanakan di hadapan Kamar Pra-Peradilan I Mahkamah Pidana Internasional.

Selama sidang, para hakim akan memverifikasi identitas terdakwa, memberikan informasi tentang tuduhan terhadapnya, serta menjelaskan hak-hak yang dimiliki Duterte sesuai dengan Statuta Roma ICC.

Sidang ini terbuka untuk masyarakat sipil dan anggota korps diplomatik, dengan syarat pendaftaran terlebih dahulu.

Dikutip dari CNN dan Anadolu, sidang ini terkait dengan dugaan kejahatan kemanusiaan selama operasi perang melawan narkoba yang dilaksanakan selama masa pemerintahan Duterte.

Sidang ini merupakan langkah lanjut setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Duterte terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama perang melawan narkoba.

Lembaga pemantau hak asasi manusia mencatat bahwa sekitar 12.000 hingga 30.000 orang tewas akibat kebijakan ini.

Duterte menjadi Presiden Filipina dari 2016 hingga 2022.

Dia mengaku bertanggung jawab atas kebijakan tersebut.

Meski demikian, Duterte membela tindakannya sebagai bagian dari penegakan hukum.

Dalam sebuah video yang diposting di akun Facebook-nya, Duterte menyatakan akan menghadapi proses hukum ini dengan penuh keberanian.

Baca juga: HNW: Jika Duterte Bertanggung Jawab atas 6.200 Kematian, Mengapa Netanyahu Tak Ditindak?

"Saya akan terus melayani negara saya," ucap Duterte.

"Jika itu adalah takdir saya, maka jadilah," ujarnya.

Penahanan dan Fasilitas di ICC

Setelah tiba di Belanda, Duterte ditahan di Pusat Penahanan ICC di Scheveningen, Den Haag.

Pusat penahanan ICC dilengkapi dengan fasilitas mewah.

Di antaranya termasuk sel individual yang dilengkapi dengan komputer tanpa akses internet, serta fasilitas lainnya seperti tempat tidur, meja, dan televisi.

Para tahanan di ICC juga memiliki akses untuk rekreasi dan hiburan, seperti mengunjungi perpustakaan dan menonton televisi.

Mereka juga diperbolehkan memasak makanan sendiri di dapur umum yang disediakan.

Selain itu, ICC memberikan hak komunikasi yang bebas antara tahanan dan pengacaranya, serta membolehkan kunjungan dari pendeta atau penasihat spiritual.

Kunjungan Keluarga dan Tim Hukum

Putri Duterte, Sara Duterte, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Filipina, juga telah tiba di Den Haag untuk membantu mengatur tim hukum ayahnya.

Selain itu, keluarga dan pasangan Duterte dapat mengunjungi dia selama proses hukum berlangsung, sesuai dengan peraturan yang ada di ICC.

Proses Hukum

Duterte menjadi mantan kepala negara Asia pertama yang diadili di ICC.

Jika terbukti bersalah, Duterte dapat dijatuhi hukuman terkait kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi antara 2011 dan 2019.

ICC juga menekankan bahwa setiap tahanan dianggap tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang menyatakan sebaliknya.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved