Konflik Palestina Vs Israel
Gencatan Senjata Dilanggar, Bocah Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel di Gaza
Seorang anak Palestina bernama Hamza al-Hams menjadi korban tembakan tentara Israel di kot Rafah, Jalur Gaza pada Rabu (5/2/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak Palestina bernama Hamza al-Hams menjadi korban tembakan tentara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza pada Rabu (5/2/2025).
Kejadian ini terjadi meskipun ada gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Menurut sumber medis dari Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, bocah berusia 13 tahun ini ditembak di daerah Al-Awda.
Saksi mata mengungkapkan bahwa tentara Israel menembaki Hamzah, yang kemudian ia dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka.
Namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Hamzah meninggal karena luka-luka yang dideritanya, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Ini bukan pertama kalinya Israel melanggar gencatan senjata dengan menembak warga Palestina.
Sebelumnya, Israel menembaki dua warga Palestina di Jalur Gaza.
Satu di antaranya, tewas akibat tembakan tentara Israel di wilayah Shouka, Rafah timur.
Sementara satu lainnya meninggal karena luka yang dideritanya pada hari pertama perjanjian gencatan senjata.
Ini menambah panjang daftar korban yang jatuh meskipun Keadaan adanya upaya gencatan senjata yang dimediasi.
Sebagai informasi, kesepakatan gencatan yang telah dimulai pada 19 Januari 2025.
Baca juga: Hamas-Rusia Makin Mesra: Pertemuan Bahas Gencatan Senjata, Bantuan hingga Pelanggaran Israel
Gencatan senjata yang sedang berlangsung ini merupakan bagian dari upaya internasional yang bertujuan mengakhiri 470 hari serangan Israel terhadap Gaza.
Selain perlindungan tahanan, perjanjian tersebut mencakup ketentuan penting lainnya.
Seperti, pertukaran tahanan, pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Gaza, serta diskusi terkait upaya de-eskalasi jangka panjang untuk mengurangi kekerasan yang sudah berlangsung lama.
Gencatan senjata ini disepakati setelah genosida 16 bulan yang dilakukan oleh Israel, yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa dan kerusakan yang meluas di Gaza.
Tahapan Gencatan Senjata
Tahap pertama gencatan senjata dapat membebaskan 1.000 tahanan Palestina dengan imbalan pembebasan hingga 33 tawanan Israel.
Tahapan ini akan melibatkan pembebasan 33 tawanan, termasuk anak-anak, wanita, tentara wanita, pria di atas 50 tahun, serta yang terluka dan sakit.
Tahap pertama juga akan terjadi penarikan pasukan Israel yang melakukan invasi secara bertahap dan sebagian, dikutip dari Al Mayadeen.
Menurut sumber Palestina tahap pertama akan berlangsung selama 60 hari.
Kemudian pada tahap kedua, akan dimulai 16 hari setelah gencatan senjata dan akan difokuskan pada negosiasi untuk membebaskan sisa pria dan tentara yang ditahan di Gaza.
Sementara pada tahap ketiga, kesepakatan akan membahas pengaturan jangka panjang, termasuk diskusi tentang pembentukan pemerintahan alternatif di Gaza dan rencana untuk membangunnya kembali.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Gencatan Senjata Gaza
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.