Tabrakan Pesawat & Helikopter di AS
2 WN China Ikut jadi Korban Tabrakan Pesawat American Airlines, Beijing Tuntut Penyelidikan
Dua warga negara China ikut jadi korban tragedi tabrakan pesawat American Airlines dengan helikopter Black Hawk di Washington, DC, AS.
Badan tersebut telah mulai mengumpulkan puing-puing, termasuk bagian-bagian helikopter, dan menyimpannya di hanggar di Reagan National.
Departemen pemadam kebakaran dan darurat Washington mengatakan penyelamnya telah mencari di semua area yang dapat diakses dan akan melakukan pencarian tambahan untuk menemukan komponen pesawat pada hari Jumat.
Menteri Perhubungan AS, Sean Duffy, mengatakan kedua pesawat itu menerbangkan pola penerbangan standar pada hari Rabu dan tidak ada gangguan dalam komunikasi.
"Semuanya berjalan seperti biasa hingga terjadi kecelakaan," kata Gubernur Virginia, Glenn Youngkin kepada Reuters.
"Lebih dari separuh jenazah telah ditemukan," lanjutnya.
Bandara tersebut terletak persis di seberang sungai dari Washington di Virginia.
Presiden AS Donald Trump, tanpa bukti, mengatakan upaya keberagaman federal bisa jadi merupakan faktor, yang menegaskan kembali tema yang telah menjadi fokus kepresidenannya.
Kelompok hak asasi manusia dan Partai Demokrat mengatakan ia mempolitisasi bencana tersebut.
Trump juga mengkritik pilot helikopter dan menyatakan pengontrol lalu lintas udara yang harus disalahkan.
Baca juga: Kotak Hitam Pesawat American Airlines Ditemukan, Jadi Petunjuk tentang Tabrakan dengan Black Hawk
Komunikasi radio menunjukkan pengontrol lalu lintas udara memperingatkan helikopter tentang jet yang mendekat dan memerintahkannya untuk mengubah arah.
Satu pengontrol, bukan dua, menangani lalu lintas pesawat dan helikopter lokal pada Rabu malam di Reagan National, sebuah situasi yang dianggap "tidak normal", tetapi dianggap memadai untuk volume lalu lintas yang lebih rendah, menurut seseorang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.
"Keputusan untuk menggabungkan tugas di malam hari bukanlah hal yang tidak biasa," kata sumber tersebut.
The New York Times pertama kali melaporkan penunjukan "tidak normal" tersebut.
Kekurangan pengawas lalu lintas udara di AS dalam beberapa tahun terakhir telah memicu masalah keselamatan.
Di beberapa fasilitas, pengawas bekerja lembur wajib dan bekerja enam hari seminggu untuk mengatasi kekurangan.
Administrasi Penerbangan Federal memiliki sekitar 3.000 pengawas lebih sedikit dari yang dibutuhkan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.