Minggu, 5 Oktober 2025
Deutsche Welle

Pemilu Jerman: Kanselir Scholz dan Partai SPD Berharap Keajaiban

Pemerintahan koalisi "lampu lalu lintas" yang dipimpin SPD telah gagal. Peringkat jajak pendapat partai Kanselir Olaf Scholz ini pun…

Deutsche Welle
Pemilu Jerman: Kanselir Scholz dan Partai SPD Berharap Keajaiban 

SPD juga berharap untuk memobilisasi non-pemilih. Banyak warga masyarakat yang belum peduli dengan isi program partai. Dalam program setebal 63 halaman yang berjudul "Lebih banyak untuk Anda. Lebih baik untuk Jerman," SPD berkomitmen untuk membangun negara yang kuat dan keseimbangan antara si kaya dan si miskin.

Lebih banyak investasi dalam ekonomi, infrastruktur, dan pertahanan akan dibiayai melalui pajak yang lebih tinggi untuk orang kaya dan lebih banyak utang pemerintah.

SPD juga barpendapat bahwa konsep negara kesejahteraan harus dipertahankan. "Apakah kita sekarang memastikan bahwa orang-orang biasa di Jerman dapat hidup dengan upah yang layak, makanan yang terjangkau atau sewa yang terjangkau?" Demikian pertanyaan Olaf Scholz di kongres partai itu.

Untuk meningkatkan investasi dalam jaringan listrik dan pemanas, stasiun pengisian daya dan pembangunan perumahan, SPD ingin mendirikan apa yang disebut Dana Jerman, untuk membiayai investasi dan pinjaman.

SPD juga merencanakan bonus "Made in Germany", yakni investasi dalam mesin dan peralatan akan disubsidi sepuluh persen dari harga pembelian melalui pengembalian pajak. Proposal tersebut belum sepenuhnya dihitung: Menurut perhitungan Institut Ekonomi Jerman (IW), kesenjangan pendanaan berjumlah 30 miliar euro per tahun.

Melawan ujaran kebencian, hasutan, dan perpecahan

Dalam kebijakan migrasi dan suaka, SPD memperingatkan Jerman agar tidak berbelok "ke kanan". Jerman harus tetap menjadi negara imigrasi yang modern.

"Tiga dari sepuluh orang di negara kita punya riwayat imigrasi. Mereka yang tinggal dan bekerja di sini secara permanen, yang terintegrasi dengan baik, yang berbicara bahasa Jerman, seharusnya bisa menjadi bagian dari negara kita, mereka seharusnya bisa memberikan pendapat mereka dalam kehidupan demokrasi kita," ujar Olaf Scholz.

Jerman berada di "persimpangan jalan," demikian ia memperingatkan. "Jika kita mengambil jalan yang salah di Jerman pada tanggal 23 Februari, kita akan bangun di negara lain keesokan paginya."

Diadaptasi dari artikel DW berbehasa Jerman

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved