Konflik Palestina Vs Israel
Iran Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Presiden Baru Lebanon, Joseph Aoun
Iran mengucapkan selamat kepada Lebanon atas terpilihnya presiden baru, Joseph Aoun.
Ia juga menjaga Lebanon dari keterlibatan dalam perang selama lebih dari setahun antara Israel dan Hizbullah, kelompok yang didukung Iran yang selama ini skeptis terhadap pencalonan Aoun.
Selama periode tersebut, lebih dari 40 tentara LAF tewas dalam serangan Israel, tetapi angkatan bersenjata Lebanon tidak terlibat langsung dalam bentrokan dengan Israel.
Hizbullah, yang terpukul dalam konflik tersebut, kehilangan sebagian besar komandan utamanya, dan benteng kelompok tersebut mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel.
Aoun jarang tampil di media dan belum mengungkapkan pandangannya secara terbuka mengenai persenjataan Hizbullah, yang secara umum dianggap lebih kuat dari tentara Lebanon.
Perannya penting dalam mendukung gencatan senjata selama 60 hari yang ditengahi Washington dan Paris pada November lalu, di mana LAF dikerahkan ke Lebanon selatan saat pasukan Israel dan Hizbullah mundur.
Dalam pertemuan dengan anggota parlemen sebelum pemilihan Aoun, pejabat AS dan Teluk menyatakan persetujuan mereka atas pencalonannya sebagai presiden, meski tidak mendukung secara tegas, kata anggota parlemen yang hadir kepada Reuters.
Dalam wawancara dengan harian pro-Hizbullah Al-Akhbar pada 2017, Aoun menyatakan akan membatasi campur tangan politik dalam militer.
Namun, ia tidak pernah membicarakan pencalonannya sebagai presiden di forum publik mana pun dan tidak melakukan kunjungan ke faksi-faksi politik Lebanon untuk menggalang dukungan, berbeda dengan kandidat lain yang biasa melakukannya sebelum pemilihan.
Latar Belakang Joseph Aoun

Joseph Aoun lahir pada 10 Januari 1964 di Sin el-Fil, dekat Beirut.
Ia bergabung dengan militer pada 1983, saat perang saudara Lebanon, dan memulai tugasnya sebagai komandan peleton di pasukan penjaga hutan pada 1985.
Baca juga: Pidato Perdana Presiden Joseph Aoun: Awal Baru bagi Lebanon dengan Fokus pada Keamanan Nasional
Aoun pernah berlatih di Amerika Serikat.
Tak lama setelah menjabat sebagai panglima angkatan bersenjata, LAF melancarkan serangan untuk mengusir militan ISIS dari kantong di perbatasan Suriah, yang mendapat pujian dari duta besar AS saat itu karena keberhasilan operasi militer tersebut.
Sebagai seorang presiden Kristen Maronit dalam sistem sektarian Lebanon, Aoun mengikuti jejak mantan komandan LAF lainnya yang menduduki jabatan tersebut, termasuk Michel Aoun, presiden sebelumnya, meskipun tidak ada hubungan keluarga di antara mereka.
Pada 2021, Aoun mengkritik para politisi yang berkuasa atas keruntuhan ekonomi Lebanon dan menyatakan bahwa para prajurit kelaparan bersama rakyat lainnya, seraya mempertanyakan, "Apa yang ingin kalian lakukan?"
Amerika Serikat, yang telah menyalurkan lebih dari $2,5 miliar dalam bentuk dukungan ke LAF sejak 2006, juga memberikan bantuan tambahan termasuk dukungan gaji bagi prajurit.
Aoun menyebut bantuan dari negara-negara sahabat, termasuk Qatar, sebagai "dukungan yang kuat selama masa ini."
Selama kepemimpinan Aoun, bantuan AS untuk angkatan darat Lebanon terus mengalir sebagai bagian dari kebijakan AS yang bertujuan mendukung lembaga negara untuk membatasi pengaruh Hizbullah, yang dianggap Washington sebagai kelompok teroris.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.