Selasa, 7 Oktober 2025

Tesla Cybertruck Meledak

Fakta Baru Tesla Cybertruck yang Meledak di Depan Hotel Trump, Pelaku Pakai ChatGPT

Ledakan mobil Tesla Cybertruck di depan hotel Trump International di Kota Las Vegas, AS, diduga dilakukan dengan menggunakan  bantuan aplikasi ChatGPT

Euronews
Ledakan mobil Tesla Cybertruck yang terjadi di depan hotel Trump International di Kota Las Vegas, AS, diduga dilakukan dengan menggunakan  bantuan aplikasi ChatGPT. 

Sebelum meledak, kendaraan yang disewa di Colorado itu tiba di Las Vegas pukul 7.30 Rabu pagi.

Sekitar satu jam kemudian, mobil  Tesla Cybertruck melaju menuju Las Vegas Boulevard, setelahnya truk berhenti di Trump Hotel dan meledak, kata pihak berwenang Rabu malam.

Rekaman Tesla Cybertruck Meledak di Trump International Hotel di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada Rabu (1/1/2025).
Rekaman Tesla Cybertruck Meledak di Trump International Hotel di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada Rabu (1/1/2025). (X/Twitter)

Sejauh ini Kepolisian Metropolitan Las Vegas telah mengantongi nama penyewa mobil itu, tetapi pihak berwenang belum bersedia merilis namanya karena mereka masih berupaya mengidentifikasi orang di dalam kendaraan itu secara pasti.

"Kami tidak yakin bahwa kedua penyewa yang terlibat dalam serangan Las Vegas dan New Orleans memiliki latar belakang kriminal yang dapat mengidentifikasi mereka sebagai ancaman keamanan. Kami tetap berkomitmen untuk mempertahankan standar tertinggi dalam manajemen risiko,” ujar McMahill.

FBI Klaim Ledakan Cybertruck Terafiliasi dengan Serangan Teror

Agen khusus FBI di Las Vegas, Jeremy Schwartz mengatakan mereka masih belum tahu apakah ledakan Cybertruck Tesla di depan hotel Trump adalah serangan terorisme yang terafiliasi ISIS atau bukan, namun saat ini mereka tengah menyelidiki adanya kemungkinan tersebut.

Pernyataan ini dilontarkan usai warganet menyangkut pautkan ledakan ini dengan insiden teror di New Orleans.

Seorang mantan tentara Amerika Serikat yang membawa truk berbendera ISIS dengan sengaja menabrak arah kerumunan pada peringatan hari Tahun Baru di kota New Orleans.

Baca juga: Polisi Las Vegas Selidiki Keterkaitan Ledakan Tesla Cybertruck dan Serangan New Orleans

Insiden yang diduga kuat sebagai aksi terorisme ini menewaskan 15 orang. Selain korban tewas, serangan itu juga melukai 30 orang lainnya, termasuk dua polisi dalam baku tembak.

Kendati berbagai spekulasi telah mencuat namun Schwartz menegaskan bahwa tim FBI akan terus melakukan penyelidikan intensif selama 24 hingga 48 jam ke depan untuk mengungkap memberikan lebih banyak jawaban kepada warganet.

"Saya tahu semua orang tertarik dengan kata itu, dan menunggu kami mengatakan, 'Hei, ini adalah serangan teroris.' Itu tujuan kami, dan itu yang sedang kami cari tahu," kata Schwartz, dikutip dari USA Today.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved