Mengenal Sufi Syiah Tarekat Bektashi di Albania
Ada keragaman agama dan toleransi di Albania. Setengah dari populasinya adalah muslim Sunni. Namun, ada pula aliran sufi Syiah tarekat…
Ordo Bektashi menggabungkan sumber dan konten yang sangat berbeda, seperti pengaruh gerakan radikal Syiah pada masa awal Islam, ketika sunniisme, "arus utama ortodoks", ingin menentukan apa yang masih termasuk Islam dan apa yang tidak.
Sufisme, juga mempunyai pengaruh yang besar. Semua elemen berbeda ini mengalir ke dalam gerakan Bektashi pada abad ke-13 hingga ke-15.
Seperti halnya kaum Syiah lainnya, mereka menghormati menantu Nabi Muhammad, Imam Ali, istrinya Fatima, serta putra mereka Hassan dan Hussein, yang dianggap memainkan peran utama dalam tarekat ini. Namun, terkait dengan Bektashi, ada hal lain yang mungkin tidak disukai oleh sebagian penganut Sunni.
"Bektashi sering kali menggantung gambar Imam Ali di rumah mereka, yang bertentangan dengan larangan Islam terhadap gambar tersebut,” tulis pakar Albania asal Kanada, Robert Elsie, yang meninggal pada tahun 2017, dalam karya standarnya "The Albanian Bektashi Balkan.”
Larangan alkohol tidak dipatuhi, setidaknya oleh beberapa kaum Bektashi. Termos darwis bahkan dipajang di etalase di ruang resepsi pemimpin mereka, Baba Mondi, di Tirana.
Batasan dengan agama lain juga tidak jelas. Banyak Bektashi yang mengarahkan hati mereka tidak hanya kepada Nabi Muhammad, tetapi juga pada Yesus, karena bagi mereka kebenaran ilahi jauh lebih besar daripada denominasi dan agama yang ditulis oleh manusia. Hingga saat ini, masyarakat Bektashi juga menjunjung tinggi toleransi.
Namun, pandangan Barat terhadap Bektashi sebagian dipengaruhi oleh pandangan orientalis, papar sarjana agama Jagiella, dan antusiasme terhadap "aturan minuman muslim" dianggap menyesatkan karena Bektashi mengidentifikasi diri mereka dengan Islam. "Larangan alkohol dan gambar telah dibahas berulang kali sepanjang sejarah Islam, dan terdapat sikap berbeda terhadap hal tersebut,” tambahnya.
Model gambar Imam Ali atau Imam Hussein di Tekke dan rumah pribadi berasal dari tempat ziarah Syiah di Iran atau dari Najaf dan Karbala di Irak. Ada juga perdebatan dan posisi berbeda mengenai pertanyaan pelarangan gambar di kalangan mayoritas Islam Sunni.
"Dalam Islam Syiah, larangan terhadap gambar tidak pernah dipatuhi secara ketat,” kata Jagiella. Oleh karena itu, gambar-gambar ini tersebar luas di kalangan Islam Syiah.
Elemen sentral identitas nasional
Hubungan erat dengan nasionalisme Albania juga merupakan ciri khas Bektashi. Hal ini juga karena, tidak seperti muslim Sunni di Albania, mereka menggunakan bahasa Albania dan bukan bahasa Arab untuk pengajaran agama mereka, kecuali teks-teks utama dari Alquran.
Mereka berada di garis depan perjuangan kemerdekaan nasional dan merupakan elemen sentral identitas nasional Albania. Dengan dimulainya periode komunis, Bektashi, seperti semua komunitas agama lainnya di Albania, mendapat tekanan besar. Diktator Enver Hoxha (1908-1985) melarang semua praktik keagamaan pada tahun 1967 dan menyatakan Albania sebagai "negara ateis pertama" di dunia.
Dalam revolusi kebudayaan radikal, pemerintah mendorong serangan terhadap gereja, biara, dan masjid serta merusak tekke. Ketika undang-undang tersebut dicabut pada bulan November 1990, tak lama sebelum berakhirnya pemerintahan komunis, hanya enam tekke yang tersisa di seluruh Albania dan hanya ada satu darwis. Sangat sulit bagi Bektashi untuk pulih dari penganiayaan ini, tulis Robert Elsie.
Berbeda dengan kelompok muslim Sunni yang menerima dukungan dari Turki, dan gereja-gereja Kristen, jauh lebih sulit bagi mereka untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk rekonstruksi dari luar negeri.
Saat ini ada minat baru terhadap spiritualitas dan budaya Bektashi. Meskipun mereka hanya berjumlah empat hingga lima persen dari masyarakat, mereka merupakan elemen penentu budaya rakyat Albania. (ap/hp)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.