Konflik Palestina Vs Israel
Bos World Central Kitchen Kecam Israel yang Bunuh 7 Stafnya di Jalur Gaza
Bos World Central Kitchen, Koki Jose Andres, mengecam Israel yang membunuh 7 anggotanya di Jalur Gaza dengan menggunakan rudal.
TRIBUNNEWS.COM - Koki Jose Andres, pendiri badan amal World Central Kitchen (WCK), mengatakan serangan Israel yang menewaskan tujuh anggota WCK di Jalur Gaza adalah serangan yang sistematis.
Ia mengatakan Israel menargetkan mobil-mobil WCK.
Menurut Jose Andres, WCK jelas memiliki kontak dengan tentara Israel, yang menurutnya mengetahui pergerakan karyawannya.
"Ini bukanlah situasi yang tepat untuk mengatakan ‘Sayangnya, kami menjatuhkan bom di tempat yang salah’,” kata Jose Andres kepada Reuters, Rabu (3/4/2024), merujuk pada dalih tentara Israel.
Ia mengindikasikan hanya Israel yang dengan kejam menargetkan pekerja kemanusiaan, bahkan setelah ia berkoordinasi dengan pihak Israel tentang pergerakan staf WCK.
“Bahkan jika kami tidak berkoordinasi dengan mereka (tentara Israel), tidak ada negara atau tentara demokratis yang dapat menargetkan warga sipil dan pekerja bantuan kemanusiaan," lanjutnya.
Sebelumnya, tujuh anggota WCK tewas ketika konvoi mobil mereka dibom oleh Israel, tak lama setelah mereka mengawasi pembongkaran 100 ton makanan yang dibawa ke Jalur Gaza melalui laut.
Tentara Israel menyatakan penyesalan yang mendalam atas masalah tersebut dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkannya sebagai tindakan yang tidak disengaja.
Jose Andres mengatakan konvoi bantuan WCK kemungkinan mengalami lebih dari tiga serangan.
Dia menambahkan bahwa dia seharusnya berada di Jalur Gaza bersama timnya, tetapi karena berbagai alasan dia tidak dapat kembali lagi ke Gaza.
Jose Andres, yang berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kemarin, Selasa (2/4/2024), meminta AS melakukan lebih banyak upaya untuk menghentikan perang.
Baca juga: London Panggil Dubes Israel usai 3 Relawan Inggris di WCK Tewas Dirudal IDF
“Amerika Serikat harus melakukan lebih banyak (upaya) agar Perdana Menteri Netanyahu menyadari perlunya mengakhiri perang ini segera," katanya.
Ia menambahkan, WCK masih mempelajari situasi keamanan di Jalur Gaza sebelum melanjutkan pengiriman bantuan.
Sebelumnya pada Senin (1/4/2024) malam, tentara Israel menargetkan konvoi mobil organisasi WCK di Kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Sebuah drone Israel diluncurkan dan menembakkan tiga rudal yang menargetkan konvoi mobil WCK dan menewaskan 7 orang berkebangsaan Australia, Polandia, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Palestina.
Mereka yang dibunuh dalam serangan itu adalah Saifeddin Issam Ayad Abutaha (25) dari Palestina; tiga korban dari Inggris yaitu John Chapma (57), James "Jim" Henderson (33), dan James Kirby (47); Damian Sobol (35) dari Polandia; Jacob Flickinger (33) dari AS dan Kanada; dan Lalzawmi "Zomi" Frankcom (43) dari Australia, seperti diberitakan ABC News.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 32.975 jiwa dan 75.577 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (3/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.