Konflik Rusia Vs Ukraina
Hampir Separuh Warga AS Yakin Negaranya Terlalu Banyak Danai Ukraina
Banyak warga AS yang setuju bahwa negaranya terlalu banyak mendanai Ukraina dan mengabaikan masalah di negaranya sendiri.
TRIBUNNEWS.COM - Banyak warga Amerika Serikat (AS) yang yakin negaranya terlalu banyak mengeluarkan uang untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Dalam survei yang dilakukan oleh The Financial Times dan sekolah bisnis, Michigan Ross, yang dipublikasikan Minggu (10/12/2023), 48 persen warga AS mengatakan mereka yakin negara mereka mengeluarkan terlalu banyak dana untuk bantuan militer dan keuangan ke Ukraina.
Hanya 27 persen yang menyatakan jumlah uang tersebut tepat, dan 11 persen yakin belanja AS tidak cukup.
Pekan lalu, para senator dari oposisi Partai Republik memblokir permintaan Gedung Putih untuk menambah belanja keamanan luar negeri sebesar lebih dari 110 miliar dolar, yang mana lebih dari 60 miliar dolar dialokasikan untuk Ukraina.
Pemerintahan Presiden Joe Biden berpendapat jika AS berhenti mendanai Ukraina, tentara Amerika harus melawan Rusia secara langsung.
Dia bersikeras Rusia akan menyerang NATO setelah mengalahkan Ukraina, yang memicu teguran dari Kremlin.
Baca juga: Rusia Hubungi Anggota Hamas di Qatar, Lavrov: Bahas Nasib Sandera di Gaza
Sementara itu, hanya 33 persen orang AS yang disurvei dalam jajak pendapat Pew mengatakan Rusia adalah ancaman besar bagi Amerika, sementara 34 persen menyebutnya sebagai ancaman kecil, dan 10 persen mengatakan Rusia tidak menimbulkan ancaman sama sekali.
Partai Demokrat lebih cenderung memandang Rusia sebagai ancaman besar dibandingkan Partai Republik, dengan selisih 40 persen hingga 27 persen.
Kedua survei tersebut dilakukan secara online, masing-masing antara tanggal 5 dan 6 Desember 2023 dan antara tanggal 27 November 2023 dan 3 Desember 2023.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-656: Zelensky akan Bertemu Biden dan Tiba di Washington Hari Ini
Jajak pendapat FT dan Michigan Ross mencerminkan pendapat 1.004 pemilih terdaftar, dan memiliki margin kesalahan ±3,1 poin persentase.
Sementara survei Pew melibatkan 5.203 orang dan memiliki margin kesalahan ±1,8 poin persentase.
“Saya memahami warga membutuhkan bantuan, namun saya merasa kita menghabiskan terlalu banyak uang untuk Ukraina padahal kita mempunyai permasalahan di sini, di wilayah kita sendiri, yang perlu kita atasi,” kata Eric Mondello (40) dari Fountain, Colorado pada Rabu (22/11/2023) lalu.
Ia mengatakan, AS masih membutuhkan perbaikan seperti layanan kesehatan bagi para veteran dan tunawisma di masyarakat.
“Saya memahami bahwa AS telah menjadi sekutu bagi negara lain, namun saya merasa, mari kita jaga rakyat kita terlebih dahulu,” lanjutnya, dikutip dari The New York Times.

Baca juga: Ukraina Laporkan 100 Serangan Udara Rusia dalam Kurun Waktu 24 Jam
Zelensky Temui Joe Biden
Presiden AS, Joe Biden, dan pemimpin Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, akan bertemu di Gedung Putih pada Selasa (12/12/2023) ketika pemerintahan Joe Biden meningkatkan tekanan pada Kongres AS untuk memberikan bantuan miliaran dolar lagi kepada Kyiv dalam perangnya dengan Rusia.
"Kunjungan ini dimaksudkan untuk menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat yang tak tergoyahkan dalam mendukung rakyat Ukraina dalam membela diri melawan invasi brutal Rusia,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pada Minggu (10/12/2023), dikutip dari PBS.
“Ketika Rusia meningkatkan serangan rudal dan drone terhadap Ukraina, para pemimpin akan membahas kebutuhan mendesak Ukraina dan pentingnya dukungan berkelanjutan Amerika Serikat pada saat kritis ini,” lanjutnya.
Kantor Zelensky mengonfirmasi dia telah menerima undangan Biden dan diminta untuk berbicara pada pertemuan seluruh senator.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.