Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hussein Mazraani Tewas akibat Serangan Israel, Militan Hizbullah Berkabung

Kematian Mazraani adalah kematian pertama pejuang Hizbullah sejak gencatan senjata di Jalur Gaza disudahi.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
JALAA MAREY/AFP via Getty Images
Gambar yang diambil pada 3 Juli 2022, menunjukkan bendera Hizbullah di sisi perbatasan Lebanon dengan Israel dekat Kibbutz (permukiman) Israel di Shtula. 

TRIBUNNEWS.COM - Hussein Mazraani, salah satu pejuang Hizbullah, dilaporkan tewas dalam serangan yang dilancarkan tentara Israel pada hari Jumat, (1/12/2023).

Kematian Mazraani adalah kematian pertama pejuang Hizbullah sejak gencatan senjata di Jalur Gaza disudahi.

Menurut pernyataan Hizbullah, Mazraani tewas di Houla, sebuah desa kecil di Lebanon bagian selatan. Akan tetapi, Hizbullah tidak merinci bagaimana Mazraani tewas.

Dilansir dari Anadolu Agency, kelompok militan asal Lebanon itu hanya berujar bahwa Mazraani terbunuh saat menuju ke Yerusalem.

Mazraani diduga sedang dalam perjalanan membantu warga Palestina untuk melawan Israel.

Menurut Hizbullah, dari tanggal 8 Oktober 2023 hingga saat ini sudah ada 86 pejuang Hizbullah yang tewas.

Kantor berita Lebanon, NNA, sebelumnya memberitakan ada dua warga Lebanon yang tewas karena serangan Israel di Houla.

Baca juga: Gaza Perang Lagi, Hizbullah Siaga Satu, Sirene Serangan Roket Meraung di Kota Israel Utara

Pada hari Jumat, Hizbullah dan Israel saling melancarkan serangan di area perbatasan setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel berakhir.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, Hizbullah kembali melakukan beberapa operasi militer selepas gencatan itu.

Setelah perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober 2023, Hizbullah hampir setiap hari meluncurkan roket ke Israel.

Adapun Israel membalanya dengan serangan udara dan artileri di Lebanon bagian selatan.

Perang antara Israel-Hizbullah saat ini adalah yang terburuk sejak perang di antara keduanya pada tahun 2006 silam.

Selama konflik tahun 2006 itu ada lebih dari 100 warga Lebanon yang tewas. Sebanyak 82 di antaranya adalah pejuang Hizbullah.

Baca juga: Israel Kembali Lancarkan Serangan ke Gaza, Hizbullah: AS Pengambil Keputusan dalam Masalah Ini

Baru-baru ini Hizbullah menyebut serangannya terhadap Israel sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina.

"Demi mendukung rakyat Palestina yang teguh dan perjuangannya yang gagah berani dan terhormat," demikian pernyataan Hizbullah.

Sementara itu, juru bicara Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) berujar ada serangan di dekat markasnya, tak jauh dari Kota Naqoura dan Aita al-Shaab pada Jumat petang hari.

Sejumlah militan Hamas yang berada di Lebanon dan kelompok Jihad Islam juga melancarkan serangan terhadap Israel dari Lebanon.

"Hizbullah punya kaitan dengan apa yang terjadi di perbatasan dan apa yang terjadi di Gaza," kata Nabil Boumonsef, wakil pemimpin redaksi surat kabar Annahar di Lebanon.

"Saat perang di Gaza terus berlangsung, Lebanon akan terus terancam oleh bahaya eskalasi besar."

Baca juga: Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa

Adapun Hassan Fadlallah, seorang politikus senior Hizbullah, sebelumnya berkata bahwa pihaknya sudah berjaga-jaga dan bersiaga setelah gencatan senjata berakhir.

"Di Lebanon, kami gelisah dalam menghadapi tantangan ini, berjaga-jaga dan selalu siaga menghadapi segala kemungkinan dan bahaya yang mungkin muncul di negara kami," kata Fadlallah.

"Tak ada yang berpikir bahwa Lebanon dikecualikan dari target Zionis, atau bahwa yang terjadi di Gaza tidak bisa berdampak terhadap situasi di Lebanon."

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved