Rabu, 1 Oktober 2025
Deutsche Welle

Perang Israel-Hamas: Blinken Bahas Bantuan Gaza dalam Kunjungan ke Irak

Menyusul perjalanannya ke Tepi Barat, Menlu AS Antony Blinken berkunjung ke Irak untuk membahas bantuan ke Gaza. Sementara itu, Israel…

Deutsche Welle
Perang Israel-Hamas: Blinken Bahas Bantuan Gaza dalam Kunjungan ke Irak 

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken melakukan kunjungan mendadak ke ibu kota Irak, Baghdad, pada Minggu (05/11) malam, sebagai bagian dari rangkaian kunjungannya ke Timur Tengah.

Blinken berdiskusi dengan Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed al-Sudani, dalam kunjungan resmi pertamanya ke Irak sebagai menteri luar negeri.

Antony Blinken mengatakan bahwa negaranya bekerja keras untuk memastikan konflik di Gaza tidak menyebar ke seluruh kawasan. Dia menambahkan bahwa bantuan yang telah diberikan kepada wilayah konflik yang terkepung sejak insiden 7 Oktober lalu itu "sangat tidak mencukupi."

Blinken juga mengatakan bahwa AS berfokus pada pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas.

Menjelang rangkaian kunjungan Blinken, kelompok Kataib Hizbullah pada hari Sabtu (04/11) memperingatkan bahwa kunjungan Menlu AS ini akan disambut dengan "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Gaza: Yordania kirim bantuan medis darurat

Raja Yordania Abdullah mengatakan dalam unggahannya di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa pasukan angkatan udara negaranya telah berhasil menjatuhkan bantuan medis darurat ke rumah sakit Yordania di Gaza pada tengah malam (06/11).

"Ini adalah tugas kami untuk membantu saudara-saudara kami yang terluka dalam perang di Gaza. Kami akan selalu ada untuk saudara-saudara kami di Palestina," tulisnya.

Pengiriman bantuan tersebut diumumkan saat Menlu AS Antony Blinken tengah melakukan tur diplomatik regionalnya dan berdiskusi dengan para mitranya dari Yordania, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab di Amman pada hari Sabtu (04/11).

Evakuasi di Gaza sudah terhenti selama dua hari

Evakuasi warga negara asing dan warga sipil yang terluka dari Gaza melalui perbatasan Rafah dengan Mesir telah terhenti selama dua hari, kata beberapa sumber kepada kantor-kantor berita.

Para pejabat dari Mesir, AS, dan Qatar mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa berbagai upaya tengah dilakukan untuk melanjutkan evakuasi yang terhenti sejak hari Sabtu (04/11). Seorang sumber Hamas mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa perbatasan Rafah ditutup karena Israel "melarang para korban yang terluka parah untuk menyeberang ke Mesir demi mendapatkan perawatan."

"Tidak ada warga asing yang bisa pergi selama korban luka-luka masih terdampar di Gaza," tambah sumber tersebut. Sebaliknya Israel menuduh Hamas menghalang-halangi warga yang ingin meninggalkan Jalur Gaza.

Perbatasan Rafah merupakan satu-satunya perbatasan di Jalur Gaza yang tidak dikontrol oleh Israel, yang baru pertama kali dibuka untuk jalur evakuasi pada hari Rabu (01/11) lalu, sejak dimulainya konflik.

Pada hari Jumat (03/11), seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Hamas tengah berusaha untuk mengeluarkan para pejuangnya yang terluka sehingga menghambat evakuasi warga asing.

Netanyahu: Tidak ada gencatan senjata sampai sandera dibebaskan

PM Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata di Gaza sampai semua sandera yang ditangkap oleh kelompok militan Hamas dibebaskan.

Israel mengatakan bahwa lebih dari 240 sandera telah ditangkap oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober lalu, yang menurut Israel menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved