Konflik Palestina Vs Israel
Sosok Idit Silman, Aktivis dan Menteri Wanita Israel, Diusir Warga saat Kunjungi Rumah Sakit
Seorang menteri Israel, Idit Silman diusir oleh warga saat kunjungi rumah sakit. Warga marah pada pemerintahan Benjamin Netanyahu.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Idit Silman, seorang menteri Israel yang menjadi sorotan, usai diusir warga saat dirinya berkunjung ke sebuah rumah sakit.
Diketahui, Idit Silman merupakan Menteri Perlindungan Lingkungan Hidup di pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
Idit Silman dilantik menjadi menteri melalui pengambilan sumpah pemerintahan ke-37 pada Kamis, 29 Desember 2022, dikutip dari gov.il.
Wanita kelahiran Rehovot, Israel, 27 Oktober 1980 ini merupakan lulusan Wingate Institute.
Ia meraih gelar sarjana dan sertifikat mengajar dalam ilmu kehidupan dan olahraga.
Kemudian dirinya memiliki gelar Master di bidang Administrasi Bisnis, Peres Academic Center
Studi pascasarjana, Wingate Institute.
Baca juga: Cerita Fedi Nuril Ditahan Tentara Israel Saat Syuting di Masjid Al Aqsa
Idit juga telah memiliki banyak pengalaman di Parlemen Israel, Knesset.
Dilansir Wikipedia, Idit juga dikenal sebagai seorang aktivis dengan Mafdal sejak masa mudanya.
Orang tua Idit merupakan imigran Yahudi Maroko.
Sebelum terjun ke dunia pemernitahan, Idit sempat bekerja di bidang pemasaran di sektor kesehatan.
Idit kemudian terpilih untuk posisi perempuan dalam daftar partai untuk pemilihan Knesset April 2019.
Ketika partai tersebut bergabung dengan aliansi Persatuan Partai Sayap Kanan, ia menempati posisi kelima dalam daftarnya.
Idit masuk ke Knesset setelah aliansi tersebut memenangkan lima kursi.
Ia diberi tempat kedelapan dalam daftar Yamina (gabungan Partai Kanan Baru, Rumah Yahudi, dan Persatuan Nasional) untuk pemilihan Knesset ke-22.
Namun, Yamina hanya memenangkan tujuh kursi, dan Idit kehilangan kursinya di Knesset.
Menteri Israel Diusir saat Kunjungi Rumah Sakit

Diberitakan sebelumnya, Idit Silman diusir oleh warga Israel sendiri, saat itu dirinya dilaporkan tengah melakukan kunjungan ke rumah sakit, tempat para korban perang dirawat.
Beberapa warga Israel yang bertemu dengan Idit Silman, juga melemparkan amarah.
Terekam dalam sebuah video, awalnya seorang wanita sempat berdebat dengan Idit.
"Kamu bertanggung jawab atas ini, keluarlah dari sini."
Baca juga: Siapa Bisa Cegah Eksodus dari Jalur Gaza?
"Kamu menghalangi bangsa ini untuk menemukan jalan untuk maju. Kamu mengganggu kami," kata wanita itu kepada Idit, seperti ditayangkan dalam YouTube The Telegraph.
Lantas, seorang pria ikut serta memarahi Idit, bahkan berteriak ke arahnya.
Pria itu menyalahkan pemerintahan Benjamin Netanyahu, terlebih usai serangan Hamas Palestina ke Israel, pada Sabtu (7/10/2023).
"Kamu sudah menjadi orang yang sangat baik bukan?" ujar pria tersebut dengan pertanyaan yang menyindir.
"Kalian semua menghancurkan negara ini. Anda merusaknya. Sekarang keluar dari sini, sekarang giliran kita yang mengambil kendali. sayap kiri sayap kanan."
"Satu bangsa yang bersatu tanpamu. kamu merusak segalanya. keluar dari sini," kata pria tersebut dengan nada yang meninggi.
Beberapa saat kemudian, Idit Silman pun memilih untuk meninggalkan lokasi tersebut.
Dalam beberapa kasus, kemarahan telah meletus menjadi konfrontasi publik antara warga negara Israel dan menteri-menteri pemerintah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, pada hari-hari setelah serangan tersebut.
Warga Israel bergumul apakah akan menghukum atau mendukung pemerintahan Netanyahu.

Diketahui, setelah serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.300 orang di Israel, warga Israel marah dan menyebut Pemerintahan Netanyahu gagal dalam hal keamanan dan intelijen.
Jauh sebelum Hamas menyusup ke Israel, cengkeraman kekuasaan PM Benjamin Netanyahu berada dalam bahaya, mengutip NBC News.
Netanyahu, yang diadili karena korupsi, dan koalisi sayap kanannya telah menghadapi protes luas selama delapan bulan atas perombakan peradilan yang menurut para kritikus mendorong Israel menuju otokrasi.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Melonjak Hampir 6 Persen Imbas Konflik Hamas-Israel
Warga Israel Masih jadi Tawanan Hamas

Hingga saat ini, perang panas masih terjadi antara Israel vs Hamas Palestina.
Jumlah korban tewas di Israel dan Gaza terus bertambah, dan dilaporkan hingga 150 sandera ditawan oleh Hamas.
Kelompok Hamas Palestina mengatakan mereka menyembunyikan para tawanan di tempat dan terowongan aman di Gaza.
Namun, Hamas memberikan ancaman akan membunuh mereka jika rumah warga sipil di Gaza dibom oleh Israel tanpa peringatan.
Di antara mereka para tawanan adalah Channah Peri (79) dan putranya Nadav Popplewell (51), mengutip BBC.
Juga termasuk 13 anak-anak dan setidaknya delapan orang berusia di atas 60 tahun.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.