Senin, 6 Oktober 2025

Ratusan Jasad Korban Banjir Penuhi Pantai Libya, PBB Imbau Warga Waspada Wabah Kolera

400 mayat dilaporkan memenuhi pesisir Pantai Derna Libya, pasca banjir bandang akibat badai Daniel menyapu bersih wilayah Libya Timur

Editor: Sanusi
AP/Jamal Alkomaty
Pemandangan umum kota Derna terlihat pada Selasa, 12 September 2023. Badai Mediterania Daniel menyebabkan banjir dahsyat di Libya yang merusak bendungan dan menyapu seluruh lingkungan di beberapa kota pesisir, kerusakan terbesar tampak di kota Derna. (AP Photo/Jamal Alkomaty) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, DERNA – Sebanyak 400 mayat dilaporkan memenuhi pesisir Pantai Derna Libya, pasca banjir bandang akibat badai Daniel menyapu bersih sebagian besar wilayah Libya Timur.

“Mungkin ada sekitar 400 orang, tapi sulit untuk mengatakannya, kemungkinan angka-angka ini akan meningkat dalam beberapa hari dan minggu mendatang,” kata laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Rangkuman Peristiwa Timur Tengah: Gempa Maroko, Banjir Libya hingga Konflik Sudan

Penemuan mayat di wilayah pesisir Pantai Derna awalnya dilakukan oleh empat tim Departemen Perlindungan Sipil Malta.

Saksi mata menuturkan saat pencarian tim pertama kali menemukan tujuh mayat termasuk tiga mayat anak di dalam sebuah gua di tepi laut.

Namun ketika tim melangkah lebih jauh, ratusan mayat yang hampir membusuk terlihat memenuhi pesisir pantai.

Mayat-mayat tersebut diyakini hanyut ke laut akibat banjir besar, setelah badai Daniel menghancurkan dua bendungan dan menyapu seperempat kota pesisir tersebut.

Dengan ditemukannya ratusan mayat tersebut, kini total korban tewas bencana banjir Libya mencapai 11.300 orang sementara lebih dari 10.000 orang lainnya masih dalam status pencarian.

Kendati pemerintah gencar melakukan kubur masal kepada korban tewas banjir Libya, namun karena masih banyak mayat yang belum dievakuasi akibat keterbatasan alat.

PBB mengimbau masyarakat untuk waspada lantaran mayat membusuk berpotensi mengkontaminasi air sumur dan dikhawatirkan dapat membawa penyakit berbahaya seperti kolera.

"Mayat berserakan di jalan-jalan, terdampar di pantai, dan terkubur di bawah bangunan yang runtuh dan puing-puing," kata Bilal Sablouh, salah satu petugas Palang Merah (ICRC) untuk Afrika.

"Meski saat ini belum ada temuan kasus kolera yang tercatat, namun kami menghimbau warga untuk tidak mendekati sumur di Derna, karena adanya kekhawatiran tentang penyakit yang menular melalui air di rumah sakit lapangan setempat,” tambah Sablouh.

Baca juga: PBB Sebut Banjir di Libya Sebenarnya Bisa Dihindari jika Koordinasi Diterapkan dengan Baik

PBB hingga WHO Kirim Bantuan

Usai korban banjir di kota Derna meningkat, Kantor urusan kemanusian PBB (OCHA) dengan sigap menerjunkan pasukan untuk membantu proses evakuasi.

Tak hanya itu OCHA juga turut menggalang dana tanggap darurat sebesar 71,4 juta dolar untuk digelontorkan kepada 250 ribu orang dengan tujuan mencegah krisis kesehatan sekunder.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved