Kamis, 2 Oktober 2025

Korban Tewas Banjir di Libya Capai 5.300 Orang, Jumlah Korban Diperkirakan 20.000 Orang

Ia meminta agar dunia internasional mengirimkan bantuan sebab Libya tidak mempunyai pengalaman menghadapi bencana sebesar ini.

Editor: Hasanudin Aco
AFP
Orang-orang berjalan melewati jenazah korban banjir bandang di belakang truk pickup di Derna, Libya timur, pada 11 September 2023. Banjir bandang di Libya timur menewaskan lebih dari 2.300 orang di kota pesisir Mediterania Derna saja, keadaan darurat kata layanan pemerintah yang berbasis di Tripoli pada 12 September. 

Dia menambahkan bahwa rekonstruksi akan menelan biaya miliaran dolar.

Italia Kirim Bantuan

Italia mulai mengirimkan personel pemadam kebakaran dan ahli banjir ke Libya, serta mengirimkan kapal untuk memberikan dukungan medis dan logistik.

Kementerian Pertahanan Italia melalui keterangan tertulis menjelaskan, personel dan peralatan tersebut akan berangkat pada Rabu (13/9/2023).

Mereka mengirimkan dua pesawat angkut militer, para ahli, peralatan, dan material lainnya ke Libya.

Sebuah kapal angkatan laut juga telah berangkat, dan diperkirakan akan tiba di Libya dalam waktu 24 jam.

Kapal angkatan laut lain yang membawa dua helikopter pencarian dan penyelamatan, personel dan peralatan, juga mungkin diberangkatkan jika diperlukan, kata kementerian itu.

Sementara, seorang jurnalis yang berhasil meninggalkan Kota Derna, Mabrooka Elmesmary, menggambarkan kota itu telah rata dengan tanah.

“Tidak ada air, tidak ada listrik, tidak ada bensin,” katanya kepada Al Jazeera.

“Kota ini rata dengan tanah.”

Gedung apartemen berisi keluarga-keluarga di dalamnya, tersapu, katanya.

Menurutnya, orang-orang berusaha melarikan diri dari Derna, namun banyak yang terjebak karena akses jalan yang tertutup atau hilang.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Libya mengatakan sedikitnya 30.000 orang telah mengungsi dari Derna.

Dalam unggahannya di X (dulu Twitter), IOM mengatakan 6.085 orang mengungsi di daerah lain yang dilanda badai, termasuk Benghazi, dan jumlah korban tewas belum terverifikasi.

“IOM dan para mitranya segera mengirimkan bantuan non-makanan (NFI), obat-obatan, peralatan pencarian dan penyelamatan serta personel ke daerah yang terkena dampak,” kata badan PBB tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved