Sabtu, 4 Oktober 2025

Protes Pembakaran Al-Quran, Massa Geruduk Kedubes Swedia di Irak

Ratusan pengunjuk rasa menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad tengah pada dini hari Kamis (20/7/2023) pagi.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Magnus LEJHALL/KITA BERITA TT/AFP
Seorang wanita dengan poster protes berdiri di samping Ahmad A. (kiri) yang telah diberi izin oleh polisi untuk pertemuan publik untuk membakar Taurat dan Alkitab di luar kedutaan Isaeli di Stockholm, Swedia, pada 15 Juli 2023. Ahmad A. memilih untuk tidak membakar buku-buku itu tetapi memegang manifestasi yang memegang Alquran di tangannya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Ratusan pengunjuk rasa menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad tengah pada dini hari Kamis (20/7/2023) pagi.

Para demonstran memanjat tembok dan membakarnya sebagai protes terhadap rencana demo dengan melakukan pembakaran Al-Qur'an di Swedia yang akan berlanjut, menukil Reuters.

Kementerian Luar Negeri Swedia menyatakan semua staf kedutaan di Baghdad selamat.

Pemerintah Swedia mengutuk serangan itu dan menyoroti perlunya pihak berwenang Irak untuk melindungi misi diplomatik.

Baca juga: PBB: Aksi Pembakaran Alquran adalah Bentuk Ujaran Kebencian

Demonstrasi hari Kamis diminta oleh para pendukung ulama Syiah Muqtada Sadr untuk memprotes rencana pembakaran Alquran kedua di Swedia dalam beberapa minggu, menurut postingan di grup Telegram populer yang menghubungkan ulama berpengaruh dan media pro-Sadr lainnya.

Sadr, salah satu tokoh paling kuat di Irak,  memerintahkan ratusan ribu pengikutnya turun ke jalan.

Ia juga yang memerintahkan aksi di musim panas lalu ketika mereka menduduki Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat dan terlibat dalam bentrokan mematikan.

Kantor berita Swedia TT melaporkan pada hari Rabu bahwa polisi Swedia mengabulkan permohonan untuk pertemuan publik di luar kedutaan Irak di Stockholm pada hari Kamis.

Permohonan tersebut mengatakan pemohon berusaha untuk membakar Alquran dan bendera Irak, TT melaporkan.

Serangkaian video yang diposting ke grup Telegram, One Baghdad, menunjukkan orang-orang berkumpul di sekitar kedutaan sekitar pukul 1 pagi pada hari Kamis (2200 GMT pada hari Rabu) meneriakkan slogan-slogan pro-Sadr dan menyerbu kompleks kedutaan sekitar satu jam kemudian.

"Ya, ya untuk Alquran," teriak pengunjuk rasa.

Video kemudian menunjukkan asap mengepul dari sebuah gedung di kompleks kedutaan dan pengunjuk rasa berdiri di atapnya.

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian video tersebut.

Kementerian luar negeri Irak juga mengutuk insiden itu dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Irak telah menginstruksikan pasukan keamanan untuk melakukan penyelidikan cepat, mengidentifikasi pelaku dan meminta pertanggungjawaban mereka.

Menjelang fajar pada hari Kamis, pasukan keamanan telah dikerahkan di dalam kedutaan dan asap mengepul dari gedung saat petugas pemadam kebakaran memadamkan bara yang membandel, menurut saksi mata Reuters.

Sebagian besar pengunjuk rasa telah mundur, dengan beberapa lusin berkeliaran di luar kedutaan.

Akhir bulan lalu, Sadr menyerukan protes terhadap Swedia dan pengusiran duta besar Swedia setelah pembakaran Alquran di Stockholm oleh seorang pria Irak.

Polisi Swedia menuduh pria itu melakukan agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional.

Dalam sebuah wawancara surat kabar, dia menggambarkan dirinya sebagai seorang pengungsi Irak yang berusaha melarang Alquran, teks agama utama Islam, yang diyakini oleh umat Islam sebagai wahyu dari Tuhan.

Dua protes besar terjadi di luar kedutaan Swedia di Baghdad setelah pembakaran Alquran itu, dengan pengunjuk rasa melanggar halaman kedutaan pada satu kesempatan.

Pemerintah beberapa negara Muslim, termasuk Irak, Turki, Uni Emirat Arab, Yordania dan Maroko mengeluarkan protes tentang insiden tersebut, dengan Irak meminta ekstradisi pria tersebut untuk diadili di negara tersebut.

Amerika Serikat juga mengutuknya, tetapi menambahkan bahwa penerbitan izin Swedia mendukung kebebasan berekspresi dan bukan merupakan dukungan terhadap tindakan tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved