Banjir lahar dingin Semeru: Lumajang 'tanggap darurat', tiga orang meninggal dan lebih 1.000 orang mengungsi - 'Saya takut, saya tidak berani pulang'
Tiga orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang mengungsi akibat banjir lahar dingin dan tanag longsor di kaki Gunung Semeru,…
Rumah peninggalan orang tua Junaidi (34 tahun) — warga Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang — sudah tak layak huni, karena rumahnya tertimbun material vulkanik saat banjir lahar dingin menerjangnya.
Pihak berwenang mengatakan rumah Junaidi dinyatakan tidak aman karena masuk ke "zona merah bencana".
Disebutkan, Junaidi dan belasan tetangganya, sudah mendapatkan rumah baru di lokasi relokasi.
Namun, dia dan keluarganya masih menempati rumah di zona berbahaya itu karena alasan pekerjaan.
"Kalau di sana jauh dari ladang, jadi kami memutuskan kembali ke rumah ini saja," kata Junaidi kepada wartawan Tutus Sugiarto yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Sebelum banjir lahar dingin menerjang rumahnya, Junaidi mengatakan hujan mengguyur wilayahnya selama dua hari berturut-turut.
Dia dan keluarganya tidak menduga kalau banjir besar akan datang karena saat awal kejadian pun mereka masih berteduh di rumahnya.
Beruntung mereka sempat menyelamatkan diri.
”Tidak disangka sekitar pukul tujuh pagi itu kami dikasih tahu pak sekdes [sekretaris desa] kalau amak [amplitudo maksimal] banjirnya mencapai 40,” ujarnya.
Amplitudo maksimum adalah besaran rekaman gelombang pada seismograf, yang digunakan untuk mencatat getaran atau gelombang gempa, di Semeru.
‘Tidak berani pulang’
Banjir lahar dingin juga melanda Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Berbeda dengan Dusun Kebondeli Selatan yang masuk ke zona merah rawan bencana, Dusun Sumberkajar yang masuk ke zona pink, juga terdampak banjir lahar kali ini.
Bahkan, lebih dari 80 keluarga dilaporkan terancam banjir susulan karena tanggul Sungai Leprak yang berhulu langsung dari Gunung Semeru telah jebol.
"Takut, kan tanggulnya sudah jebol makanya saya mengungsi di sini," ujar warga bernama Enni.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.