Selasa, 7 Oktober 2025

Perang Ukraina: Moskow dihantam serangan drone setelah serangan ke Kyiv yang menewaskan satu orang

Serangan pesawat tak berawak di Moskow telah menyebabkan kerusakan kecil di sejumlah bangunan. Ini terjadi setelah serangan serupa…

Serangan pesawat tak berawak di Moskow telah menyebabkan kerusakan kecil di sejumlah bangunan, kata para pejabat.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan tidak ada korban luka serius. Tim darurat "sudah berada di lokasi kejadian", katanya.

Pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh beberapa drone saat mereka bergerak maju ke ibu kota, kata para pejabat.

Sejauh ini masih belum jelas dari mana drone itu berasal.

Belum ada komentar dari Ukraina. Namun, pada Senin (29/05), Kepala Intelijen Militer Ukraina, Jenderal Kyrylo Budanov, memperingatkan bahwa akan ada serangan cepat guna merespons serangkaian serangan rudal Rusia di Kyiv.

Foto-foto yang diunggah di media sosial memperlihatkan gumpalan asap di atas ibu kota Rusia. Ada pula yang menautkan foto-foto jendela yang pecah.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyani, mengatakan bahwa sebagian warga sedang dievakuasi.

Editor BBC Rusia, Steve Rosenberg, yang berbasis di Moskow, mendengar ledakan dari kejauhan pada pukul 06:24 waktu setempat di barat laut Moskow.

Dan jendela rumahnya juga bergetar akibat ledakan tersebut.

Ledakan lain terdengar pada pukul 6:58 pagi waktu setempat, katanya.

Dari perbincangan di media sosial, banyak orang di wilayah Moskow juga mendengar ledakan itu, tambahnya.

Menurut laporan beberapa media lokal, sebanyak 10 drone ditembak jatuh di atas kota, terutama di distrik Istra, Krasnogorsk, dan Odintsovo.

Baca juga:

Satu orang tewas akibat serangan drone ke Kyiv

Serangan pesawat tidak berawak ini terjadi setelah serangan drone di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, semalam sebelumnya.

Akibat serangan itu setidaknya satu orang dilaporkan tewas.

Para pejabat Ukraina mengatakan puing-puing yang berjatuhan membuat gedung-gedung terbakar saat pertahanan udara Ukraina mencegat lebih dari 20 drone kamikaze.

Ledakan terdengar di Kyiv dan sejumlah bangunan terbakar setelah Rusia menargetkan ibu kota Ukraina selama tiga malam berturut-turut.

Dikatakan satu orang tewas dan tiga lainnya terluka saat kebakaran terjadi di sebuah gedung bertingkat di distrik Holosiivskyi selatan.

"Dua lantai atas hancur, dan mungkin ada orang di bawah reruntuhan," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Dua gedung terbakar dan beberapa mobil rusak di distrik Darnytskyi - tepat di seberang sungai Dnipro.

Wali Kota Kyiv, Vitaliy Klitschko, menggambarkan serangan terbaru itu sebagai "besar-besaran", dan meminta warga "tidak meninggalkan tempat perlindungan".

Peringatan serangan udara dicabut setelah tiga jam, yang berarti bahwa serangan udara Rusia telah berakhir untuk sementara waktu.

Itu adalah serangan ke-17 di ibu kota Ukraina sejak awal Mei, termasuk serangan siang hari yang jarang terjadi pada hari Senin.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memuji sistem pertahanan udara 'Patriot' buatan AS yang dipasok ke Ukraina.

Dalam pidato videonya pada Senin malam, dia mengatakan mereka memastikan "100% rudal Rusia berhasil dijatuhkan".

"Rusia ingin mengikuti jalan kejahatan sampai akhir, yaitu kekalahannya, karena kejahatan tidak dapat memiliki tujuan lain selain kekalahan. Dunia harus melihat bahwa teror sedang kalah," tambah Zelensky.

Militer Rusia telah berhasil mencapai beberapa target - termasuk pangkalan udara - yang diserang di wilayah lain di Ukraina.

Pada Senin, pihak berwenang di wilayah Khmelnytskyi barat mengatakan lima pesawat telah rusak di sebuah lokasi militer.

Landasan pacu di sana sekarang sedang diperbaiki, tambah pihak berwenang, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga:

Militer Rusia mengatakan bahwa semua sasaran yang dimaksud sudah dihancurkan selama serangan baru-baru ini di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.

Klaim dari kedua pihak ini belum diverifikasi secara independen.

Rusia - yang meluncurkan invasi skala penuh pada Februari 2022 - telah menggunakan drone kamikaze serta berbagai rudal jelajah dan balistik.

Para pengamat mengatakan Moskow berusaha untuk merusak pertahanan udara Ukraina menjelang serangan balasan yang telah lama diantisipasi.

Ukraina telah merencanakan serangan balasan selama berbulan-bulan. Tetapi mereka menginginkan waktu sebanyak mungkin untuk melatih tentaranya dan menerima peralatan militer dari Barat.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved