Senin, 6 Oktober 2025

Praktik sunat perempuan di Sierra Leone: 'Saya percaya pacar saya meninggal karena alat kelaminnya disunat'

Tyson Conteh dari Sierra Leone menginvestigasi dugaan pacarnya meninggal setelah alat kelaminnya disunat.

"Seorang perempuan yang belum disunat lebih menyukai seks daripada perempuan yang disunat. Itu sebabnya kami mengurangi hasrat itu pada mereka," kata Aminata Sankoh, seorang soweis, nama yang diberikan kepada para perempuan yang melakukan penyunatan di Sierra Leone.

'Butuh seminggu untuk bisa kencing'

Conteh berhasil mendapat akses untuk memfilmkan masyarakat Bondo yang semuanya perempuan, fondasi kecantikan, seni, dan budaya.

Ini adalah perayaan di mana peran tradisional seorang istri dan ibu diberikan dari para tetua Bondo kepada perempuan muda.

Hal ini dipandang sebagai ritus peralihan yang diharapkan dan perlu.

Namun, bagian dari proses inisiasi ini adalah menjalani sunat perempuan. Conteh tidak diizinkan untuk memfilmkan ini.

"Dalam budaya kami, orang-orang kami telah lama diinisiasi ke dalam masyarakat," kata Ngaima Kamara, seorang soweis terkemuka.

"Kalau kamu tidak diinisiasi, kamu akan malu mencuci dengan saya di sungai. Kalau saya melewati Anda, saya tidak akan melihat Anda. Kalau kita bertemu di suatu tempat, saya bisa memberi tahu Anda bahwa saya tidak bicara dengan perempuan yang belum disunat. Seolah-olah kamu sakit."

Dalam film dokumenternya, Conteh menceritakan apa yang terjadi pada Fatmata lebih dari sehari setelah menghadiri upacara Bondo.

Baca juga:

"Kami melihat jenazahnya diletakkan di atas tikar, di lantai tepat di luar rumah. Dan tubuhnya dibungkus kain putih," katanya.

"Anda bisa lihat darahnya keluar. Anda bisa lihat seperti ada darah dan kami menyadari bahwa dia telah meninggal di tengah masyarakat Bondo setelah dia disunat."

Polisi datang dan jenazah Fatmata dibawa ke kamar mayat di Makeni.

Ibunya dan soweis kemudian ditangkap.

Enam hari kemudian, post-mortem dilakukan oleh satu-satunya ahli patologi di Sierra Leone pada waktu itu, Dr Simeon Owizz Koroma.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved