Selasa, 30 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jerman Dikabarkan akan Kirim 200 Drone Pengintai dan 30 Tank Leopard 1 ke Ukraina

Jerman dikabarkan akan kirim 200 drone pengintai dan 30 tank Leopard 1 ke Ukraina. Jerman juga akan mengirim dana militer 2,7 miliar Euro.

OSCAR DEL POZO / AFP
Personel militer Ukraina menerima pelatihan manuver lapis baja pada tank tempur Leopard 2 buatan Jerman di pusat pelatihan tentara Spanyol San Gregorio di Zaragoza pada 13 Maret 2023. - Jerman dikabarkan akan mengirim 200 drone pengintai dan 30 tank Leopard 1 ke Ukraina untuk melawan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jerman akan menambah bantuan militer ke Ukraina.

Bantuan militer itu termasuk dana militer senilai 2,7 miliar Euro.

Selain itu, Jerman akan mentransfer 20 kendaraan tempur infanteri Marder, 30 tank Leopard 1, hingga 200 drone pengintai, kendaraan anti-pesawat Gepard, rudal anti-pesawat IRIS-T tambahan, peluru artileri dan transportasi ke Ukraina.

"Kantor Kanselir Jerman dan kementerian lain telah sepakat selama negosiasi rahasia untuk mengirim ke Ukraina senjata tambahan senilai sekitar 2,7 miliar euro" dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," menurut laporan Sputnik.

Bantuan ini akan menjadi paket senjata terbesar yang diberikan ke Ukraina oleh Jerman sejak dimulainya operasi militer Rusia di sana pada Februari 2022.

Baca juga: Dubes AS, Reuben Brigety Minta Maaf karena Tuduh Afrika Selatan Kirim Senjata ke Rusia

Pengumuman paket itu diharapkan akan dilakukan pada Minggu (14/5/2023), pada upacara pemberian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersamaan dengan Penghargaan Charlemagne di kota Aachen, Jerman.

Penghargaan itu diberikan setiap tahun untuk kontribusi pada penyatuan Eropa.

Pada awal Mei 2023, media Jerman melaporkan Presiden Zelensky berencana untuk mengunjungi Jerman atas undangan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 13 Mei 2023.

Ukraina sangat kecewa karena rincian kunjungan Zelensky dipublikasikan dan berpikir untuk membatalkan perjalanan tersebut, menurut T- Outlet berita online.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri konferensi pers KTT Nordik-Ukraina di Istana Kepresidenan di Helsinki, Finlandia, pada 3 Mei 2023.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri konferensi pers KTT Nordik-Ukraina di Istana Kepresidenan di Helsinki, Finlandia, pada 3 Mei 2023. (HEIKKI SAUKKOMAA / LEHTIKUVA / AFP)

Baca juga: Pasukan Rusia Mundur ke Utara Bakhmut setelah Ukraina Luncurkan Serangan

Presiden Zelensky akan Kunjungi Jerman

Presiden Volodymyr Zelensky dikabarkan akan mengunjungi Jerman pada 13 Mei 2023, atas undangan Kanselir Jerman Olaf Scholz, seperti dilansir surat kabar Jerman, Der Tagesspiegel.

Media itu mengatakan polisi Berlin telah mengkonfirmasi persiapan kunjungan Zelensky sudah dimulai.

Menurut Der Tagesspiegel, pada 14 Mei, Presiden Zelensky akan secara resmi diterima dengan penghormatan militer oleh Scholz.

Kemudian diikuti dengan konferensi pers dan pembicaraan dengan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier.

"Kemudian, Presiden Zelensky diharapkan terbang ke Aachen, di mana dia akan dihormati dengan Hadiah Charlemagne, yang telah diberikan sejak 1950 kepada orang-orang yang telah berkontribusi pada persatuan Eropa," lapor media, seperti dikutip oleh Kyiv Independent.

Presiden Zelensky belum mengomentari perjalanan itu.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz
Kanselir Jerman, Olaf Scholz (Bundeskanzler Olaf Scholz)

Baca juga: Bela Rusia, Erdogan Kecam Kilicdaroglu yang Tuduh Kremlin Ikut Campur Pemilu Turki 2023

Meski dikabarkan akan mengunjungi Jerman, Kanselir Jerman tidak mengkonfirmasi kabar kunjungan Presiden Zelensky itu.

“Saya secara tegas tidak bisa mengkonfirmasi informasi tersebut. Kami biasanya menginformasikan tentang penunjukan kanselir pada hari Jumat di minggu sebelumnya,” kata juru bicara pemerintah Jerman kepada POLITICO.

Pada 3 Mei 2023, Presiden Zelensky melakukan perjalanan ke Finlandia untuk pertemuan puncak satu hari dengan para pemimpin negara-negara Nordik.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, dan Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdóttir semuanya hadir.  

"Masih ada kebutuhan mendesak akan dukungan militer untuk memastikan bahwa Ukraina berdiri sekuat mungkin dalam perang melawan Rusia," kata Frederiksen dalam sebuah pernyataan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved