Turki Siapkan Kompleks Rumah Kontainer untuk Korban Gempa, Qatar Sumbang 10.000 Unit Eks Piala Dunia

TRIBUNNEWS.COM- Kelompok bantuan Turki segera mendirikan lingkungan rumah kontainer di daerah yang dilanda gempa.

Sebanyak 1.000 rumah kontainer untuk menyediakan tempat berlindung bagi penduduk Kahramanmaras.

Organisasi non-pemerintah Turki, Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) sedang menyiapkan "lingkungan kontainer"  berisi kontainer-kontainer yang diset jadi rumah di provinsi Kahramanmaras, pusat gempa dahsyat yang terjadi pada 6 Februari di Türki.

Mereka menyediakan tempat berlindung bagi ribuan korban gempa dari cuaca dingin.

“Di IHH, kami bertujuan untuk membangun 1.000 kontainer di distrik Elbistan di Kahramanmaras,” kata koordinator media dan media sosialnya, Muhammed Zahiroglu, kepada Anadolu, Senin.

Proyek ini diselenggarakan bekerja sama dengan Asosiasi Industrialis dan Pengusaha Independen (MUSİAD) Türki.

Mereka menyiapkan 1.200 kontainer perumahan lainnya.

Sedikitnya 41.156 orang tewas dan 105.505 terluka oleh dua gempa bumi kuat yang mengguncang Türki selatan pada 6 Februari, kata para pejabat Senin dalam angka terbaru dari bencana alam tersebut.

Qatar Kirimkan 10 Ribu Unit Rumah Kontainer ke Turki, Bekas Hotel Kontainer Fan Saat Piala Dunia

Qatar mengirimkan 10.000 unit rumah dari bahan kontainer untuk korban gempa di Turki.

10 ribu rumah kontainer itu pernah dipakai sebagao hotel tempat menginap pada penonton saat Piala Dunia di Qatar.

10 Ribu rumah kontainer itu pada awalnya disediakan untuk Piala Dunia, kini telah didonasikan untuk korban gempa di Turki dan Suriah.

Rumah kontainer akan menampung sementara orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa besar berkekuatan 7,8 SR, yang melanda Turki dan Suriah.

Qatar telah menyumbangkan portacabin dan rumah mobil, yang digunakan untuk Piala Dunia FIFA 2022 untuk menampung penggemar sepak bola di negara itu.

Rumah kontainer akan menampung orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa besar berkekuatan 7,8 SR yang melanda Turki dan Suriah.

Gempa tersebut merenggut nyawa lebih dari 44.000 orang.