Kamis, 2 Oktober 2025

Gempa di Turki

Jadi Gempa Terdahsyat dalam Sejarah Turki, Kastil Gaziantep yang Berusia 2.000 Tahun Hancur

Seismolog mengatakan bahwa gempa pertama yang mengguncang Turki pada Senin pagi waktu setempat adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
HO
Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki bagian selatan, telah menghancurkan bangunan – bangunan kuno bersejarah termasuk masjid tua Yeni Cami yang berumur lebih dari 3,5 abad. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Seismolog mengatakan bahwa gempa pertama yang mengguncang Turki pada Senin pagi waktu setempat adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di negara itu.

Ribuan orang pun mengalami luka-luka, dengan sedikitnya 5.385 orang terluka di Turki dan 2.000 di Suriah.

Dikutip dari laman BBC, Senin (6/2/2023), banyak korban gempa berada di Suriah utara yang dilanda perang, di mana jutaan pengungsi tinggal di kamp-kamp di kedua sisi perbatasan Suriah dan Turki.

Ada puluhan kematian dilaporkan di daerah yang dikuasai pemberontak.

Banyak bangunan runtuh dan tim penyelamat telah dikerahkan untuk mencari korban selamat di bawah tumpukan besar puing dalam kondisi beku dan bersalju.

Gambar yang mengejutkan menunjukkan bahwa bangunan setinggi empat atau lima lantai rata dengan tanah, jalanan hancur dan tumpukan puing tersebar di mana-mana.

Di antara bangunan yang hancur itu adalah Kastil Gaziantep, bangunan bersejarah yang telah berdiri selama lebih dari 2.000 tahun.

Begitu pula sebuah pusat perbelanjaan di kota Diyarbakir yang runtuh.

Gempa kedua, yang terjadi pada pukul 13.24 waktu setempat, memiliki pusat gempa sekitar 80 mil atau 128 km utara dari gempa asli di distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras, Turki.

Seorang pejabat dari Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengatakan itu :bukan gempa susulan' dan 'independen' dari gempa sebelumnya.

Beberapa jam setelah gempa pertama, seorang balita ditarik dari reruntuhan di Azaz, Suriah, dalam keadaan kotor dan berlumuran darah namun masih hidup.

Video menunjukkan penyelamat berlari untuk mengeluarkannya dari 'kedinginan'.

Bulan Sabit Merah Turki telah menyerukan warga untuk melakukan donor darah.

Presiden organisasi tersebut, Kerem Kınık mengatakan di Twitter bahwa darah tambahan dan produk medis sedang dikirim ke wilayah yang terkena dampak.

Menyusul permintaan bantuan internasional, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan bahwa 45 negara telah menawarkan dukungan.

Uni Eropa (UE) mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke Turki, sementara tim penyelamat dari Belanda dan Rumania sedang dalam perjalanan.

Inggris pun mengaku akan mengirimkan 76 spesialis pencarian dan penyelamatan, peralatan serta anjing penyelamat ke Turki.

Baca juga: Ada 6.500 WNI Di Turki, KBRI: 500 Di Antaranya Tinggal Di Area Gempa

Prancis, Jerman, Israel dan Amerika Serikat (AS) juga telah berjanji untuk membantu.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah menawarkan bantuan kepada Turki dan Suriah, seperti halnya Iran.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleymon Soylu mengatakan 10 kota terdampak gempa awal, termasuk Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir dan Kilis.

Sekolah pun telah dihentikan sementara di kota-kota itu setidaknya selama seminggu ke depan.

Sumber

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved