Gempa di Turki
Kembali Diguncang Gempa, Korban Meninggal Dunia di Turki dan Suriah Mencapai 1.800 Orang
Korban tewas akibat gempa yang melanda wilayah tenggara Turki di sepanjang perbatasan dengan Suriah terus meningkat.
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Gempa susulan berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang Turki selatan pada Senin (6/1/2023).
Dikutip dari Al Jazeera, korban tewas akibat gempa yang melanda wilayah tenggara Turki di sepanjang perbatasan dengan Suriah terus meningkat.
Gempa pertama dilaporkan berkekuatan magnitudo 7,8, melanda distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras pada pukul 04:17 waktu setempat.
Menurut United States Geological Service (USGS), gempa terjadi pada kedalaman sekitar 17,9 kilometer (11 mil).
Baca juga: Turki Diguncang Gempa 7,8 Magnitudo, Getarannya Terasa hingga Greenland
Sedangkan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) menyebutkan kekuatan gempa mencapai 7,4 SR di dekat kota Kahramanmaras dan Gaziantep.
Lusinan gempa susulan tercatat terjadi setelah gempa pertama, membuat pejabat Turki mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki bangunan yang rusak agar korban jiwa tidak bertambah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita Turki Anadolu Agency, AFAD menyebut daerah yang terkena dampak gempa tersebut sejauh ini adalah Kahramanmaras, Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay dan Kilis.
Daerah lain yang terkena dampak gempa berada di Suriah yaitu wilayah yang berbatasan dengan Turki yaitu provinsi Aleppo, Idlib, Hama, dan Latakia.
Setidaknya 1.014 kematian telah dilaporkan di Turki, sementara 560 orang tewas di Suriah. Jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah bisa mencapai 1.800 orang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter, "tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim" ke daerah yang dilanda gempa.
“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit,” tulis Presiden Turki itu.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan bangunan-bangunan menjadi tumpukan puing-puing di beberapa kota di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.
Cuaca Dingin Hambat Penyelamatan
Jurnalis Al Jazeera Sinem Koseoglu, yang melaporkan dari Istanbul, mengatakan cuaca buruk di seluruh negara itu dapat menghambat upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa.
“Penerbangan dari Istanbul dan Ankara ke Turki timur telah dibatalkan karena angin, hujan, dan salju di Istanbul dan salju lebat di Ankara. Jadi kami tidak dapat dengan mudah mengakses daerah yang terkena dampak, ”katanya.
Baca juga: 500 WNI Tinggal di Lokasi Terdampak Gempa Turki, Puluhan Orang Belum Dapat Dihubungi KBRI
"Dan di Turki timur, di Gaziantep, ada salju lebat. Dan di Kahramanmaras, ada hujan. Kolega dan teman kami di daerah mengatakan mereka berada di luar, dalam cuaca dingin, dan mereka takut masuk ke dalam gedung mereka," imbuhnya.
Episentrum gempa adalah rumah bagi jutaan pengungsi Suriah yang tinggal di Turki di luar kota Gaziantep.
Ribuan penduduk juga dilaporkan terjebak dalam suhu dingin. Suhu diperkirakan akan turun di bawah titik beku pada Selasa (7/2/2023), dengan suhu terendah di Gaziantep turun menjadi -6 Celcius (21 Fahrenheit).
Gempa di Turki
Update Gempa Turki-Suriah, Wapres Turki Fuat Oktay Ungkap 49.589 Orang Tewas, 6.807 di Antaranya WNA |
---|
Gempa Suriah, Rusia Kirim 37 Ton Bantuan Kemanusiaan, Pesawat Mendarat di Pangkalan Udara Hmeymim |
---|
Prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 TNI AL Kirim Alat Medis Hingga Obat-obatan untuk Korban Gempa Turki |
---|
PBB Proyeksikan Kerusakan Akibat Gempa di Turki Senilai 100 Miliar Dolar AS |
---|
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani Kritik Lambatnya Bantuan untuk Korban Gempa Suriah |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.