Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ancam NATO akan Jadi Target Militer Moskow Jika Nekat Pasok Rudal Patriot ke Ukraina

Rusia memperingatkan NATO akan menjadi target militer Moskow jika nekat memasok rudal Patriot ke Ukraina.

Penulis: Rica Agustina
Anthony Sweeney/U.S. Army Europe
Rudal Patriot - Rusia memperingatkan NATO akan menjadi target militer Moskow jika nekat memasok rudal Patriot ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia memperingatkan North Atlantic Treaty Organization (NATO) akan menjadi target militernya jika aliansi tersebut measok rudal Patriot ke Ukraina.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pernyataan itu pada Rabu (30/11/2022), saat para pemimpin NATO bertemu di Rumania untuk membahas fase dukungan berikutnya untuk Kyiv, dengan pertahanan rudal canggih sebagai agenda utama.

"Jika NATO memasok para fanatik Kyiv dengan kompleks Patriot bersama dengan personel NATO, mereka akan segera menjadi sasaran sah Angkatan Bersenjata kita," kata Medvedev sebagaimana dikutip Daily Mail.

"Kuharap orang-orang Atlantik yang impoten memahami hal ini."

Medvedev, yang mengeluarkan pernyataan melalui akun Telegramnya, tidak menjelaskan apakah targetnya adalah sistem Patriot, kru NATO, atau NATO sendiri.

Tak lama setelah pernyataan Medvedev muncul, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Kyiv membutuhkan rudal Patriot untuk melindungi infrastruktur utamanya.

Baca juga: Amerika Serikat Pertimbangkan Memperluas Latihan Militer untuk Pasukan Ukraina

Dalam beberapa minggu terakhir, Rusia telah melepaskan ratusan rudal dan drone bunuh diri ke pembangkit listrik dan air Ukraina yang membuat orang membeku di rumah mereka.

"Pesannya sederhana: berikan Patriot sesegera mungkin karena ini adalah sistem yang dibutuhkan Ukraina untuk melindungi penduduk sipil dan infrastrukturnya," kata Kuleba.

Kuleba menambahkan bahwa dia akan bekerja sama dengan pemerintah Jerman untuk mendapatkan senjata ang dirancang untuk menembak jatuh rudal yang masuk.

Jerman telah menawarkan baterai Patriot ke Polandia setelah sebuah roket menghantam perbatasan timurnya dengan Ukraina awal bulan ini, menewaskan dua orang.

Awalnya, diperkirakan rudal itu milik Rusia tetapi kemudian diputuskan sebagai roket Ukraina yang salah tembak.

Warsawa menolak untuk mengambil Patriot, dan menyarankan agar mereka dikirim ke Kyiv sebagai gantinya.

"Jika Jerman siap menyediakan Patriot ke Polandia dan Polandia siap menyerahkannya ke Ukraina, maka saya pikir solusinya sudah jelas," tambah Kuleba.

Menteri pertahanan juga mengatakan komponen untuk memperbaiki jaringan listrik Ukraina yang rusak parah juga harus menjadi prioritas sekutu NATO.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang bertemu dengan Kuleba pada Rabu (30/11/2022), mengatakan bahwa dukungan untuk Ukraina "tetap kuat, tegas, teguh".

Penyediaan rudal surface-to-air Patriot ke Ukraina akan menandai kemajuan besar dalam jenis sistem pertahanan udara yang dikirimkan Barat untuk membantu negara yang dilanda perang itu mempertahankan diri dari serangan udara Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membenarkan pengiriman sistem rudal surface-to-air yang canggih seperti itu sedang dipertimbangkan.

Rudal Patriot digelar di Tokyo. - Rusia memperingatkan NATO akan menjadi target militer Moskow jika nekat memasok rudal Patriot ke Ukraina.
Rudal Patriot digelar di Tokyo. - Rusia memperingatkan NATO akan menjadi target militer Moskow jika nekat memasok rudal Patriot ke Ukraina. (dailymail.co.uk)

Baca juga: Rusia Tunda Bahas Pengendalian Senjata Nuklir di Mesir, AS Kecewa Berat

Organisasi militer itu tidak memiliki senjata apa pun, hanya negara anggotanya yang memilikinya.

Seorang pejabat senior pertahanan AS yang memberi pengarahan kepada wartawan Pentagon pada Selasa (29/11/2022), dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Amerika terbuka untuk menyediakan Patriot.

Sementara Ukraina telah meminta sistem itu selama berbulan-bulan, AS dan sekutunya ragu-ragu untuk menyediakannya guna menghindari provokasi Rusia lebih lanjut.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Selasa (29/11/2022), tawaran negaranya untuk mengirim Patriot ke Polandia tetap di atas meja, meskipun Warsawa menyarankan agar mereka pergi ke Ukraina sebagai gantinya.

Ukraina tidak memiliki personel yang dilatih untuk menggunakan Patriot.

Patriot sendiri merupakan sistem pertahanan udara yang rumit yang terdiri dari tiga jenis utama, dengan jangkauan dan ketinggian yang berbeda-beda.

Jerman telah meminjamkannya ke Slovakia dan Turki tetapi mengirim teknisinya sendiri untuk mengoperasikan rudal tersebut.

Sekutu NATO hampir pasti akan menolak mengirim personel militer ke Ukraina, untuk menghindari terseret ke dalam perang yang lebih luas dengan Rusia yang bersenjata nuklir.

Mereka juga menginginkan jaminan bahwa Ukraina hanya akan menggunakan rudal untuk mempertahankan wilayah udaranya dan tidak menembakkannya ke wilayah Rusia.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved