Konflik Rusia Vs Ukraina
Mantan Komandan Pasukan Khusus Polandia: Anggota NATO Harus Jaga Sebagian Wilayah Udara Ukraina
Pensiunan Komandan Pasukan Khusus Polandia mengatakan bahwa pertahanan udara negara itu harus memikul tanggung jawab atas sebagian wilayah Ukraina.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Pensiunan Komandan Pasukan Khusus (Kopasus) Polandia Roman Polko mengatakan bahwa pertahanan udara negara itu harus memikul tanggung jawab atas sebagian wilayah Ukraina.
Hal ini disampaikannya setelah serangan rudal mematikan terjadi di sebuah desa dekat perbatasan Ukraina.
Baca juga: Jika Terbukti Polandia Diserang Rudal Ukraina, AS Tetap Sebut Rusia yang Bertanggung Jawab
Berbicara kepada Kantor Berita Radio setempat pada Rabu kemarin, Polko, yang kini menjadi pakar populer menyarankan agar Polandia melindungi 'jalur wilayah udara yang membentang ke wilayah Ukraina dan membangun sistem pertahanan udara'.
"Kami tidak bisa membiarkan warga Polandia mati," tegas Polko.
Ia pun berharap insiden itu akan mempercepat pengiriman senjata pertahanan.
Otoritas Polandia, kata dia, harus meningkatkan kemampuan pertahanan serta meningkatkan pemantauan wilayah udara.
"Kita harus memberitahu Rusia bahwa Ukraina dan sabuk perbatasan akan terus dipantau oleh aliansi NATO dan aset tempur Rusia akan ditembak jatuh," kata Polko.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (17/11/2022), Polko juga mencatat bahwa 'serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya' harus mendorong NATO untuk 'akhirnya mencabut pembatasan' dan memberikan senjata jarak jauh kepada Ukraina.
Menurut laporan media, Amerika Serikat (AS) sebagai pendukung utama Ukraina, enggan mengirimkan jenis senjata ini ke Ukraina, karena khawatir hal itu akan meningkatkan konflik.
Baca juga: Berperang Hampir Satu Tahun, Vatikan Terus Perjuangkan Perdamaian Rusia-Ukraina
Bersama dengan mitra NATO-nya, Jerman telah mengkonfirmasi bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk mencoba dan menutup wilayah udara Ukraina.
Negeri Bavaria itu mencatat langkah tersebut dapat memicu bentrokan langsung antara Rusia dan pasukan NATO.
"Bersama dengan semua sekutu kami, kami sepakat bahwa kami ingin menghindari eskalasi lebih lanjut dari perang ini di Ukraina," jelas seorang Juru bicara pemerintah Jerman.
Menurut Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman, negara itu telah mengusulkan untuk membantu Polandia berpatroli di wilayah udaranya.
Itu terjadi setelah serangan rudal di desa Przewodow, dekat perbatasan Ukraina, menewaskan dua warga sipil.