Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mantan Komandan Pasukan Khusus Polandia: Anggota NATO Harus Jaga Sebagian Wilayah Udara Ukraina

Pensiunan Komandan Pasukan Khusus Polandia mengatakan bahwa pertahanan udara negara itu harus memikul tanggung jawab atas sebagian wilayah Ukraina.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AFP/SERGEI SUPINSKY
Pensiunan Komandan Pasukan Khusus (Kopasus) Polandia Roman Polko mengatakan bahwa pertahanan udara negara itu harus memikul tanggung jawab atas sebagian wilayah Ukraina. Foto pekerja memperbaiki peralatan kabel listrik yang hancur setelah serangan rudal di pembangkit listrik, di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina, pada 27 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Pensiunan Komandan Pasukan Khusus (Kopasus) Polandia Roman Polko mengatakan bahwa pertahanan udara negara itu harus memikul tanggung jawab atas sebagian wilayah Ukraina.

Hal ini disampaikannya setelah serangan rudal mematikan terjadi di sebuah desa dekat perbatasan Ukraina.

Baca juga: Jika Terbukti Polandia Diserang Rudal Ukraina, AS Tetap Sebut Rusia yang Bertanggung Jawab

Berbicara kepada Kantor Berita Radio setempat pada Rabu kemarin, Polko, yang kini menjadi pakar populer menyarankan agar Polandia melindungi 'jalur wilayah udara yang membentang ke wilayah Ukraina dan membangun sistem pertahanan udara'.

"Kami tidak bisa membiarkan warga Polandia mati," tegas Polko.

Ia pun berharap insiden itu akan mempercepat pengiriman senjata pertahanan.

Otoritas Polandia, kata dia, harus meningkatkan kemampuan pertahanan serta meningkatkan pemantauan wilayah udara.

"Kita harus memberitahu Rusia bahwa Ukraina dan sabuk perbatasan akan terus dipantau oleh aliansi NATO dan aset tempur Rusia akan ditembak jatuh," kata Polko.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (17/11/2022), Polko juga mencatat bahwa 'serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya' harus mendorong NATO untuk 'akhirnya mencabut pembatasan' dan memberikan senjata jarak jauh kepada Ukraina.

Menurut laporan media, Amerika Serikat (AS) sebagai pendukung utama Ukraina, enggan mengirimkan jenis senjata ini ke Ukraina, karena khawatir hal itu akan meningkatkan konflik.

Baca juga: Berperang Hampir Satu Tahun, Vatikan Terus Perjuangkan Perdamaian Rusia-Ukraina

Bersama dengan mitra NATO-nya, Jerman telah mengkonfirmasi bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk mencoba dan menutup wilayah udara Ukraina.

Negeri Bavaria itu mencatat langkah tersebut dapat memicu bentrokan langsung antara Rusia dan pasukan NATO.

"Bersama dengan semua sekutu kami, kami sepakat bahwa kami ingin menghindari eskalasi lebih lanjut dari perang ini di Ukraina," jelas seorang Juru bicara pemerintah Jerman.

Menurut Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman, negara itu telah mengusulkan untuk membantu Polandia berpatroli di wilayah udaranya.

Itu terjadi setelah serangan rudal di desa Przewodow, dekat perbatasan Ukraina, menewaskan dua warga sipil.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved