Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Joe Biden Sebut Ledakan di Polandia Disebabkan Rudal Ukraina, Rusia Ungkap Hasil Identifikasi

Presiden AS, Joe Biden mengatakan ledakan di Polandia disebabkan rudal milik Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AFP/SAUL LOEB
Presiden AS Joe Biden menghadiri pertemuan darurat untuk membahas serangan rudal di wilayah Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina dengan anggota G7 di sela-sela KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, di pulau resor Indonesia Bali pada 16 November , 2022. - Presiden AS, Joe Biden mengatakan ledakan di Polandia disebabkan rudal milik Ukraina. (Photo by SAUL LOEB / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Joe Biden mengatakan kepada mitra G7 dan NATO bahwa ledakan di Polandia timur disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina, kata sumber NATO pada Rabu (16/11/2022).

Dilansir Reuters, rudal yang menghantam Polandia, salah satu negara anggota aliansi militer NATO, telah menewaskan dua orang. 

Ukraina menyalahkan Rusia, namun Moskow membantah misilnya menghantam Polandia.

Di sela-sela KTT G20 Bali pada Rabu (16/11/2022), Biden juga mengatakan bahwa rudal itu tidak mungkin ditembakkan dari Rusia.

Sementara itu, pakar pertahanan Rusia telah mengidentifikasi puing-puing rudal dalam foto yang diambil pihak berwenang Polandia pasca-ledakan.

Dari hasil identifikasi, puing-puing itu disimpulkan adalah sistem rudal S-300 Ukraina.

Baca juga: Pelakunya Bukan Rusia, Rudal yang Hantam Polandia Ditembakkan Tentara Ukraina?

"Pakar pertahanan Rusia telah secara positif mengidentifikasi reruntuhan (rudal) yang ditemukan di desa Przewodow dalam foto yang dirilis oleh Polandia pada 15 November sebagai elemen dari sistem pertahanan rudal S-300 Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia, pada Rabu (16/11/2022), lapor media Rusia, TASS

"Pernyataan oleh berbagai sumber Ukraina dan pejabat asing yang menyatakan bahwa rudal Rusia mengenai Przewodow adalah provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan konflik," kata badan militer Rusia dalam sebuah pernyataan.

Menurut pernyataan itu, pada 15 November lalu pasukan Rusia melakukan serangan presisi ke pos komando militer Ukraina dan fasilitas listrik terkait.

"Semua rudal yang diluncurkan mencapai target yang ditentukan dengan tepat. Semua fasilitas terkena serangan," kata Kementerian Pertahanan.

Kementerian menekankan bahwa serangan presisi dilakukan terhadap sasaran hanya di wilayah Ukraina dan pada jarak tidak lebih dekat dari 35 km dari perbatasan antara Ukraina dan Polandia.

Sebelumnya, pada Selasa (15/11/2022), sebuah rudal menghantam mesin pengering biji-bijian di desa Przewodow di Lublin Voivodeship, Polandia timur dan mengakibatkan dua orang tewas.

Titik merah yang menunjukkan peta lokasi penembakan rudal Rusia ke wilayah Polandia yang berbatasan dengan Ukraina. Aksi penembakan ini menyebabkan dua warga Polandia tewas.
Titik merah yang menunjukkan peta lokasi penembakan rudal Rusia ke wilayah Polandia yang berbatasan dengan Ukraina. Aksi penembakan ini menyebabkan dua warga Polandia tewas. - Presiden AS, Joe Biden mengatakan ledakan di Polandia disebabkan rudal milik Ukraina. (Sky News)

Kementerian Luar Negeri Polandia sebelumnya mengklaim bahwa rudal itu diduga buatan Rusia.

Presiden Polandia, Andrzej Duda mengatakan sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan dalang di balik peluncuran proyektil tersebut.

Menurut laporan Al Jazeera, Duda menilai bahwa ada kemungkinan besar rudal yang menghantam wilayah negaranya berasal dari Ukraina. 

"Sama sekali tidak ada yang menunjukkan bahwa ini adalah serangan yang disengaja ke Polandia."

"Sangat mungkin bahwa itu adalah roket yang digunakan dalam pertahanan anti-rudal, yang berarti itu digunakan oleh pasukan pertahanan Ukraina," katanya kepada wartawan.

Kremlin Memuji Biden

Pemerintahan Rusia memuji tanggapan pemerintahan AS atas insiden ledakan di Polandia.

Kremlin menilai Washington menanggapi dengan 'terukur' dan Presiden Joe Biden sendiri menyatakan bahwa tidak mungkin rudal itu berasal dari Rusia.

"Dalam hal ini, perhatian harus diberikan pada tanggapan yang terukur dan lebih profesional dari pihak Amerika," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

"Mengenai insiden di Polandia, Rusia tidak ada hubungannya dengan itu," imbuhnya.

Saat ditanya apakah rudal itu ditembakkan dari Rusia, Biden mengatakan ada "informasi awal yang membantahnya".

"Tidak mungkin itu ditembakkan dari Rusia. Tapi kita lihat saja nanti," kata Biden.

Erdogan Bela Rusia

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Rusia tidak terlibat dalam insiden ledakan di Polandia.

"Saya harus menghormati posisi Rusia yang mengatakan bahwa itu bukan misilnya. Ini penting bagi kami," kata Erdogan menjawab pertanyaan dari media Rusia, TASS.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba untuk KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, di pulau resor Indonesia, Bali pada 15 November 2022. (Photo by Mast IRHAM / POOL / AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba untuk KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, di pulau resor Indonesia, Bali pada 15 November 2022. - Presiden AS, Joe Biden mengatakan ledakan di Polandia disebabkan rudal milik Ukraina. (Photo by Mast IRHAM / POOL / AFP) (AFP/MAST IRHAM)

Baca juga: Bursa Saham Asia Rontok Diguncang Ledakan di Polandia dan Penguatan Dolar AS

Baca juga: Pasal 4 dan 5 NATO Diprediksi Aktif setelah Polandia Dihantam Rudal, Apa Isinya?

Pemimpin Turki itu juga menyerukan penyelidikan terperinci atas insiden tersebut.

Erdogan menyoroti pernyataan penting dari Presiden AS Joe Biden, yang mencatat bahwa rudal, yang mendarat di tanah Polandia, bukanlah buatan Rusia.

"Saya percaya bahwa bersikeras bahwa rudal itu buatan Rusia akan memperburuk masalah ini. Kami mencoba untuk membawa Rusia dan Ukraina ke meja perundingan sesegera mungkin."

"Dalam hal ini, kami percaya bahwa metode seperti provokasi bukanlah cara yang tepat. Jalan menuju perdamaian terletak melalui dialog," tegas pemimpin Turki itu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved