Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Runtuh Dihantam Rudal Rusia, Uni Eropa Janji Guyurkan Bantuan Rp275 Triliun
Bantuan yang diberikan UE beserta sekutunya yakni Amerika Serikat dan Inggris bukan hanya menyokong ekonomi tapi juga bantu melawan Rusia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL – Prihatin atas kondisi Ukraina yang hancur akibat serangan invasi Rusia, membuat ke 27 negara di kawasan Uni Eropa sepakat memberi bantuan sebesar 18 miliar euro atau setara Rp 275 triliun (satuan kurs Rp 15.316) kepada Kiev selama 2023.
Bantuan yang diberikan UE beserta sekutunya yakni Amerika Serikat dan Inggris tak hanya dimaksudkan untuk menyokong perekonomian Ukraina, namun juga untuk membantu pemerintah setempat menjalankan roda pemerintahannya dalam melawan pasukan Rusia.
“Terima kasih atas dana yang telah dialokasikan yang sangat dibutuhkan tahun ini," kata Zelenskky.
Baca juga: Zelenskyy Tuduh Rusia Berencana Ledakkan Bendungan Kakhovka di Ukraina Selatan Untuk Picu Banjir
Dana tersebut akan disuntikan kepada Ukraina sebesar 1,5 miliar Euro atau setara Rp 24 miliar per bulan selama setahun kedepan, sebagaimana yang dilansir dari Euro News.
Jumlah tersebut meningkat dari anggaran bantuan di tahun ini, dimana sepanjang 2022 UE berkomitmen untuk memberikan 9 miliar euro untuk Ukraina.
"Total dana tahun depan akan mencapai 18 miliar Euro (setara Rp 275 triliun), jumlah yang dapat diandalkan Ukraina, dengan aliran pendapatan yang stabil dan dapat diprediksi," ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, pada pertemuan puncak di Brussels, Jumat (21/10/2022).
Rencana penyerahan bantuan ini sudah digagas lama oleh UE. Namun pelepasan bantuan keuangan makro sempat terhambat oleh diskusi antara negara-negara anggota.
Beberapa di antaranya berpendapat bahwa uang itu harus diberikan dalam bentuk hibah, bukan pinjaman. Perbedaan pendapat ini yang membuat bantuan tak kunjung dicairkan.
Sebelum UE resmi memberikan bantuan dana ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada awal bulan mengatakan bahwa negaranya membutuhkan sekitar 55 miliar dolar AS untuk mempertahankan defisit anggaran tahun depan serta memperbaiki infrastruktur publik yang rusak akibat dihantam rudal Rusia.
Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan turut memperkirakan setidaknya Ukraina harus menggelontorkan 3 miliar euro hingga 4 miliar euro hanya untuk menjaga layanan publiknya tetap berjalan selama invasi.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-241, Kyiv Minta Barat Peringatkan Rusia Tak Ledakkan Bendungan
Selain memberikan suntikan dana, Von der Leyen mengatakan Uni Eropa juga sedang mencari cara untuk membantu Ukraina membangun kembali pasokan air dan listrik yang telah rusak akibat dihajar rudal Rusia selama sepekan terakhir.