Selasa, 30 September 2025

Vaksin Demam Berdarah Takeda Telah Direkomendasikan oleh Otoritas Uni Eropa

Vaksin demam berdarah Takeda telah direkomendasikan oleh otoritas Uni Eropa (UE) mulai Sabtu (15/10/2022).

Editor: Dewi Agustina
Foto Nikkei
Pabrik Takeda Pharmaceutical Company Limited di Jepang. Vaksin demam berdarah Takeda telah direkomendasikan oleh otoritas Uni Eropa (UE) mulai Sabtu (15/10/2022). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Vaksin demam berdarah Takeda telah direkomendasikan oleh otoritas Uni Eropa (UE) mulai Sabtu (15/10/2022).

"Komite Produk Obat untuk Penggunaan Manusia (CHMP) dari European Medicines Agency (EMA) telah mengesahkan vaksin demam berdarah Takeda," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (15/10/2022).

Baca juga: Regulasi Kandidat Vaksin Demam Berdarah Dengue Diajukan Takeda ke Uni Eropa dan Negara Endemik

Disahkannya vaksin Takeda ini membuka jalan untuk digunakan secara luas.

Takeda Pharmaceutical Company Limited mengumumkan pada Jumat (14/10/2022) bahwa CHMP merekomendasikan penggunaan vaksin demam berdarah Takeda.

Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa (UE), membuat keputusan akhir dalam waktu 67 hari berdasarkan pendapat EMA, tetapi biasanya mengikuti rekomendasi EMA.

Sedangkan Indonesia telah menyetujui vaksin demam berdarah Takeda pada bulan Agustus lalu.

Vaksin demam berdarah Takeda disetujui di Indonesia dengan target usia 6-45 tahun.

"Takeda berkomitmen untuk pencegahan demam berdarah yang disebabkan oleh keempat serotipe virus dengue di negara-negara endemik demam berdarah di mana Komite Badan Obat Eropa (EMA) untuk Produk Obat untuk Penggunaan Manusia (CHMP) berpartisipasi dalam skema Uni Eropa dan EU-M4all."

Baca juga: Calon Vaksin DBD Takeda Mampu Cegah Demam Berdarah hingga 62 Persen, Juga Kurangi Risiko Rawat Inap

"Untuk itu, kami telah merekomendasikan persetujuan kandidat vaksin demam berdarah kami, TAK-003, untuk orang berusia 4 tahun ke atas. Persetujuan di Eropa sedang dalam tahap akhir, dengan persetujuan pemasaran diharapkan dari EMA dalam beberapa bulan mendatang, dan peninjauan sedang berlangsung di Amerika Latin dan Asia, di mana demam berdarah mewabah," ungkap Takeda.

"Kami selangkah lebih dekat untuk menyetujui vaksin demam berdarah yang akan bermanfaat bagi jutaan orang di seluruh dunia yang terancam demam berdarah," kata Gary Dubin, President of the Global Vaccines Business Unit dari Takeda.

"Ini adalah momen penting bagi negara-negara endemis dengue. yang telah bergabung dengan skema EU-M4all. Kami telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mendukung cara mencegah demam berdarah."

"Upaya kami untuk menyediakan opsi baru untuk pencegahan demam berdarah didukung oleh tujuan seluruh perusahaan kami untuk memberikan nilai sosial jangka panjang kepada orang-orang," tambah Dubin.

Insiden demam berdarah telah meningkat secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir di seluruh dunia, dengan perkiraan 390 juta orang terinfeksi dan 500.000 dirawat di rumah sakit setiap tahun.

Peningkatan kasus dapat dikaitkan dengan faktor-faktor seperti urbanisasi, globalisasi dan perubahan iklim.

Demam berdarah yang parah menyumbang sekitar 5 persen dari kasus demam berdarah dan merupakan penyebab utama penyakit parah dan kematian pada anak-anak dan orang dewasa di negara-negara Amerika Latin dan Asia.

Baca juga: Pergantian Musim, Kasus DBD di Indonesia Meningkat, Pemerintah Ingatkan untuk Waspada

Demam berdarah juga merupakan penyebab paling umum kedua dari demam yang didiagnosis pada pelancong yang kembali ke Eropa dari negara-negara endemik.

Dan tersebar luas di negara-negara endemik di seluruh Amerika, Asia Tenggara, Pasifik Barat, Prancis, Italia, dan Jerman.

Kemudian meningkat di benua Eropa seperti Spanyol dan daerah non endemik seperti Amerika Serikat.

"Komunitas kesehatan global sangat menginginkan vaksin demam berdarah yang dapat digunakan tanpa hambatan pengujian pra-vaksinasi," kata Dr Ooi Eng Eong, Profesor Emerging Infectious Diseases di Duke-NUS Medical School (Singapura).

"Data klinis yang kuat menunjukkan bahwa vaksin demam berdarah Takeda dapat membantu mencegah kasus demam berdarah dan rawat inap. Hari ini, kami bekerja untuk meningkatkan pencegahan demam berdarah dan mengurangi beban penyakit pada negara, komunitas, dan sistem kesehatan. Kami semakin dekat," kata Eong.

Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved