Konflik Rusia Vs Ukraina
Parlemen Rusia: Perbaikan Nord Stream Mungkin Perlu Waktu Sedikitnya 6 Bulan
Anggota parlemen Duma Negara membeberkan perbaikan kerusakan jalur pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 mungkin memakan waktu lebih dari enam bulan.
Empat kebocoran pipa gas Nord Stream telah ditemukan, dengan yang terbaru ditunjuk oleh penjaga pantai Swedia.
Sebelumnya, perusahaan Nord Stream AG melaporkan bahwa tiga utas pipa gas lepas pantai Nord Stream 1 dan 2 telah mengalami kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Senin.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Moskow "sangat prihatin dengan berita tersebut" dan tidak mengesampingkan bahwa operasi jaringan pipa dapat terganggu oleh tindakan sabotase.
Baca juga: Norwegia Kerahkan Pasukan setelah Pipa Nord Stream 1 dan 2 Diduga Disabotase
Seismolog Swedia kemudian melaporkan bahwa dua ledakan telah dicatat di sepanjang jalur pipa Nord Stream pada hari Senin.
Dewan Keamanan PBB akan membahas situasi dengan jaringan pipa pada pertemuan pada 30 September yang diadakan atas permintaan Rusia.
Badan Energi Denmark melaporkan bahwa sejumlah besar gas telah tumpah ke laut.
Pesawat dan kapal dilarang mendekati lokasi lebih dekat dari lima mil laut.
Di mana kebocorannya?
Dilansir Al Jazeera, dua kebocoran terdeteksi pada pipa Nord Stream 1.
Imbasnya, pengiriman gas ke Eropa bulan lalu terhenti.
Baca juga: Donald Trump: Sabotase Nord Stream Bisa Picu Perang Dunia III

Kerusakan dilaporkan di daerah timur laut pulau Bornholm, Denmark.
Pihak berwenang Denmark telah meminta kapal untuk menjauhi Bornholm dengan radius lima mil laut setelah kebocoran di Nord Stream 2, yang belum memasuki operasi komersial.
Rencana untuk menggunakannya untuk memasok gas dibatalkan oleh Jerman beberapa hari sebelum Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari.
Kedua pipa masih mengandung gas di bawah tekanan.
Setiap jalur pipa terdiri dari sekitar 100.000 pipa baja berlapis beton seberat 24 ton yang diletakkan di dasar laut.