Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Ancam Balas 'Aksi Teror' Ukraina hingga Sebut Pasukan Rusia Tak akan Hentikan Serangan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan membalas 'aksi teror' Ukraina hingga berjanji pasukannya tak akan menghentikan serangan.
Tentara dalam video tersebut mengidentifikasi desa yang direbut sebagai Dibrova, di timur laut kota Sloviansk dan tenggara kota Lyman di wilayah Donetsk Ukraina.
Video lainnya menunjukkan dua tentara Ukraina berada di tempat yang tampak seperti menara lonceng.
Sebuah bendera Ukraina digantung saat seorang tentara mengatakan mereka telah merebut desa Shchurove, tepat di timur laut Sloviansk.
Di tempat lain di Ukraina, pasukan Rusia terus menggempur kota dan desa dengan serangan rudal dan penembakan.

Baca juga: Dubes Ukraina: Kedatangan Presiden Zelensky ke KTT G20 RI Tergantung Keamanan di Ukraina
Ukraina 'Mendekati' Kemenangan dan Perdamaian
Bantuan militer Barat ke Ukraina sangat penting dalam perjuangannya melawan invasi Rusia, dan kemauan politik untuk terus mengirimkannya tidak boleh goyah, kata Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas pada hari Sabtu dalam pertemuan Komite Militer NATO.
"Serangan balasan yang sedang berlangsung membuktikan bahwa bantuan militer membawa Ukraina lebih dekat ke kemenangan dan perdamaian. Fokus kami harus meningkatkan pengiriman bantuan dan senjata kami untuk mendorong kembali agresi Rusia sesegera mungkin," kata Kallas dalam sebuah pidato.
Laksamana Rob Bauer, ketua Komite Militer NATO, juga memuji keberhasilan Kyiv baru-baru ini di medan perang.
"Kami semua kagum dengan keberanian besar angkatan bersenjata Ukraina dan rakyat Ukraina yang mengalahkan lawan mereka berkali-kali," kata Bauer.
"Musim dingin akan datang tetapi dukungan kami akan tetap tak tergoyahkan. Sangat jelas bahwa konflik ini lebih besar dari Ukraina.
"Seluruh tatanan berbasis aturan internasional sedang diserang," lanjutnya.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)